Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Melimpah, Pedagang Daging Sapi di Semarang Tidak Ikut Demo

Kompas.com - 10/08/2015, 21:09 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Aksi mogok pedagang sapi di sejumlah kota besar di Tanah Air sebagai bentuk protes atas pembatasan impor sapi tidak mempengaruhi jual beli daging sapi di Kabupaten semarang. Hal ini diduga lantaran Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah pemasok daging sapi.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Semarang, Agus Purwoko Djati menyatakan, produksi daging sapi di wilayahnya hingga bulan Juni 2015 rata-rata mencapai 188.610 kilorgam per bulan. Di kurun waktu yang sama, konsumsi masyarakat sebesar 132.027 kilogram per bulan. Dengan demikian, kondisi Kabupaten Semarang mengalami surplus hingga 56.583 kilogram.

"Hingga saat ini, stok yang ada relatif aman. Ini karena demand maupun supply daging sapi juga masih normal. Salah satu faktornya karena pedagang kita juga tidak ikut-ikutan mogok," kata Agus.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Pasar Bandarjo, Ungaran, Senin (10/8/2015), aktivitas jual beli di los ikan dan daging berjalan normal. Bahkn stok daging saapi cenderung melimpah.

"Yang mogok berjualan itu kan pedagang sapi di wilayah bukan penghasil seperti di Jakarta. Di wilayah itu memang lebih banyak pasokan sapi dari luar, impor. Di sini tidak ada yang mogok. Selain merupakan daerah penghasil, wilayah kita dekat dengan Boyolali, pusatnya penghasil sapi," kata Giyarto (33), salah satu pedagang daging sapi.

Menurut Giyarto, intran pasokan daging sapi normal maka harga daging sapi tidak mengalami lonjakan. Malah cenderung turun setelah melonjak di masa Lebaran lalu. Saat ini, harga daging sapi berada di kisaran Rp 100.000 per kilogram atau turun sekitar Rp 20.000 dibanding harga di masa jelang Idul Fitri.

"Jika dibandingkan hari biasa atau di luar Lebaran, harga yang berlaku sekarang memang sedikit naik, naik sekitar Rp 5.000. Sebelum Lebaran harganya Rp 95.000 per kilogram,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com