Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yohana Mengaku Sempat Cari Gundukan Mencurigakan di Rumah Angeline

Kompas.com - 15/06/2015, 22:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise menegaskan bahwa dirinya akan ikut mengawal proses hukum kasus kematian Angeline (8), bocah asal Bali.

"Kasus ini kami ikuti sejak awal. Selama proses hukum berjalan, kami akan mendampingi," kata Yohana di Jakarta, Senin (15/6/2015).

Yohana juga menambahkan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi juga sudah menghubungi dirinya terkait kasus Angeline. "Menpan sudah telepon saya agar bersama-sama mengawal kasus ini. Menpan juga kabarnya bersedia menyiapkan pengacara," kata Yohana.

Yohana menambahkan, dia mendesak pihak kepolisian untuk mengusut hingga tuntas penyebab kematian Angeline. "Penegakan hukum harus terus diwujudkan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang, agar ada efek jera," kata Yohana.

Yohana juga bercerita bahwa dirinya pernah datang langsung ke tempat Angeline tinggal di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Denpasar, Bali. Kedatangannya dilakukan sebelum Angeline ditemukan dalam kondisi meninggal dan dikubur di belakang rumah tempat dia tinggal tersebut.

"Saya masih ingat bahwa di rumah itu baunya sangat menyengat. Saya bahkan sempat memiliki firasat bau menyengat itu dibiarkan untuk menutupi bau lain di dalam situ, padahal saya lihat ada pembantu, tetapi kenapa bau terlalu menyengat," kata dia.

Bahkan, tambah Yohana, berangkat dari firasat itu, dia sempat memandang ke sekeliling untuk mencari gundukan-gundukan tanah dan hal-hal mencurigakan lainnya.

"Apalagi ketika saya datangi sekolahnya, ada laporan bahwa Angeline terlihat tertekan, kurus, dan lain sebagainya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com