Warga asli etnis Rohingya Myanmar juga turut serta dalam aksi ini. Dalam orasinya, mereka meminta Pemerintah Indonesia dan AS untuk segera menghentikan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap etnis tersebut.
Riki A Panyalai, koordinator aksi, mengatakan, etnis Rohingya telah dibunuh secara massal dan dipaksa keluar dari Arakan, Myanmar, secara tidak manusiawi. Rumah-rumah mereka dibakar, perempuan diperkosa, dan anak-anak dibunuh.
"Kondisi ini yang membuat etnis Rohingya terpaksa menyelamatkan diri dengan perahu-perahu tua menyeberang ke negara-negara tetangga seperti Bangladesh, Thailand, Malaysia dan Indonesia," kata Riki.
Pelanggaran HAM terus berlangsung, lanjut Riki, penderitaan Rohingya belum berakhir dan semakin memprihatinkan. Mereka juga hidup di bawah garis kemiskinan. "Di negara tetangga sendiri pun mereka terusir hingga harus hidup berminggu-minggu menjadi 'manusia perahu'. Ratusan orang meninggal dunia. Beberapa hari yang lalu, sekitar 500 orang ditemukan terdampar di Pantai Aceh," kata dia.
Said Husein, warga asli etnis Rohingya Arakan Myamnar meminta Pemerintah AS, PBB, ASEAN, untuk menghentikan kejahatan kemanusian terhadap masyarakat etnis Rohingya di bumi Arakan.
"Hentikan kekerasan terhadap kami ini. Kami minta Pemerintah Amerika segera mendesak Pemerintah Myanmar untuk menghetikan segala bentuk kekerasan yang dilakukan supaya tidak ada lagi muslim etnis Rohingya menjadi korban," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.