“Melalui peringatan ini, ke depannya kami ingin menanamkan filosofi satu keluarga satu keris. Karena sejak jaman Majapahit, masyarakat Bali khususnya sudah terbiasa dengan satu keluarga satu keris. Ini merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan mengingat keris melambangkan pemersatu keluarga,” kata I Wayan Gatra, Denpasar, Bali, Senin(11/5/2015).
Acara dibuka langsung oleh Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara yang ditandai dengan pencabutan keris. Kemudian dilakukan kirab keris yang diikuti paguyuban keris nusantara, tokoh masyarakat, pecalang, pegawai pemkot Denpasar dan masyarakat.
Dalam acara ini juga ditandatangani buku “Jelajah Keris Nusantara” oleh Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
“Kami harapkan pengrajin khususnya pengrajin pande besi, emas dan perak yang ada di kota Denpasar dapat meningkatkan kreativitasnya dan produktifitasnya dengan bertukar pikiran dengan sesama pengrajin,” kata Ketua Panitia sekaligus Jero Bendesa Adat Pakraman Denpasar, Anak Agung Oka Suwetja.
Tema yang diangkat adalah “Keris Pusaka Indonesia Warisan Budaya Dunia” dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang makna kerahinan Tumpek Landep (hari persembahyangan untuk benda terbuat dari besi, emas, perak dan sejenisnya) yang berlangsung Sabtu 16 Mei 2015 mendatang. Pameran dan bursa keris ini akan berlangsung hingga 13 Mei 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.