Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Jemput 2 Jenazah Pemburu Batu Akik yang Tewas di Dalam Goa

Kompas.com - 16/04/2015, 02:59 WIB
Kontributor Nias, Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com — Dua dari tiga jenazah pemburu batu akik yang tewas dalam goa di Kabupaten Nias Utara, Iwan (22) dan Supriyadi (37), dijemput keluarganya di Puskesmas Lahewa, Rabu (15/4/2015).

Iwan merupakan penduduk Desa Ampolu Kecamatan Muara Batang Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, sedangkan Supriyadi (37) adalah penduduk Lubuk Ampolu, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Selatan. Adapun satu jenazah lain, Foarota Gea (38), sudah terlebih dulu diambil pihak keluarga.

Kapolres Nias AKBP Yofie Girianto Putro mengatakan, Polsek Lahewa telah menyerahkan dua jenazah yang ditemukan tewas di dalam goa kepada perwakilan keluarga yang menjemput. "Kita antar hingga Pelabuhan Laut Gunungsitoli," kata Kapolres.

Dengan menggunakan mobil ambulans dari Puskesmas Lahewa hingga di Pelabuhan Laut Gunungsitoli, jenazah tetap dikawal hingga naik di atas Kapal Muatan Penumpang (KMP) Menumbing Raya. Dua jenazah ini rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya masing-masing.

"Kami hanya berdua dari Batang Toru, mengingat biaya," kata Taufik, perwakilan keluarga Iwan.

Taufik mengatakan, ketiga orang yang tewas saat berburu batu akik tersebut berangkat dari rumah sejak tanggal 4 April 2015. Keluarga tidak menyangka mereka akan menuju Nias Utara untuk berburu batu.

Sepengetahuan Taufik, Supriyadi dan Iwan merupakan pedagang, Taufik mengaku tidak tahu mengapa keduanya ikut terlibat perburuan batu akik, apalagi sampai mencarinya ke Nias Utara.

Menurut keterangan sementara di Puskesmas Lahewa, ketiga orang itu diduga meninggal karena kehabisan oksigen. Selain itu, diduga ada korban menghirup gas yang dikeluarkan oleh genset yang mereka gunakan di dalam goa untuk menguras air. (Baca: Berburu Batu Akik, Tiga Orang Tewas di Dalam Goa)

Di tubuh ketiga korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Dugaan kuat bahwa para korban kehabisan oksigen serta banyaknya asap dari genset yang memengaruhi pernapasan para korban,” kata Yofie.

Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait kejadian ini. Kapolres berharap bahwa kejadian tersebut seharusnya tidak terjadi jika mereka memahami dan mempunyai pengetahuan saat memasuki sebuah goa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com