Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabuk lalu Ubrak-abrik Tempat Ibadah dan Sekolah, Dua Pemuda Ditangkap

Kompas.com - 08/04/2015, 19:08 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com — Kristianus Un (24) dan Joao Mandonca (19), dua orang pemuda asal Sukabitetek, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), diamankan polisi gara-gara mabuk minuman keras dan merusak sebuah tempat ibadah atau kapel dan sekolah di Oenali, Desa Taunbaen, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT.

Kepala Kepolisian Sektor Biboki Utara Ajun Komisaris Polisi Virgilio Amaral mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika dua pemuda itu bersama empat orang temannya asal Desa Hauteas yang masih buron meneguk minuman keras jenis laru sebanyak lima liter.

"Setelah mereka minum dan mabuk di Desa Hauteas, mereka kemudian berboncengan menggunakan dua sepeda motor (satu sepeda motor ditumpangi tiga orang) menuju ke Oenali, dan saat berada di depan Sekolah Dasar Katolik (SDK) Oenali, mereka melempari sekolah itu dan merusak pagar. Bukan hanya itu saja, mereka kemudian masuk ke dalam kapel yang jaraknya bersebelahan dengan sekolah dan mengubrak-abrik altar (mimbar) dan perlengkapan kapel lainnya sehingga menjadi berserakan di lantai,” kata Virgilio, Rabu (8/4/2015).

Sejumlah warga yang melihat tindakan brutal enam pemuda mabuk itu kemudian berusaha menangkap mereka. Dua pemuda akhirnya berhasil ditangkap, sedangkan empat orang lainnya kabur dengan menggunakan sepeda motor.

Kristianus Un, tamatan akademi keperawatan di sebuah perguruan tinggi di Pulau Jawa, dan Joao Mandonca, seorang pelajar SMA kelas II di Kabupaten Belu, nyaris dihakimi warga. Namun, nyawa mereka berhasil diselamatkan setelah aparat desa dan sejumlah guru mengamankan keduanya di kantor Desa Taunbaen.

“Kabar tentang perusakan itu sampai ke telinga warga lainnya sehingga banyak warga yang mulai berdatangan. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, kepala sekolah SDK Oenali kemudian menelepon ke kantor sehingga saya langsung perintahkan dua anggota untuk menjemput dua pelaku itu,” kata Virgilio.

Upaya anggota polisi untuk membawa dua pelaku itu, lanjutnya, terganjal lantaran warga yang mulai membeludak dan mengerumuni kantor desa menolak untuk menyerahkan keduanya dan meminta polisi agar segera menangkap empat orang pelaku serta membawa mereka ke kantor desa.

“Karena kewalahan, kita lalu menghubungi pastor Paroki Lurasik Romo Yohanes Oki dan Camat Biboki Utara untuk turun ke Desa Taunbaen. Dua pelaku itu akhirnya bisa dibawa ke Polsek Biboki Utara setelah pastor datang dan mereka dibawa dengan mobil milik pastor,” kata Virgilio.

Setelah beberapa saat ditahan di Polsek Biboki Utara, dua pelaku perusakan itu akhirnya dibawa ke Mapolres TTU untuk diperiksa secara intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com