Massa terdiri dari enam organisasi mahasiswa Kendari yakni LMND, IMM, KAMMI, HMI MPO, KBM dan BKLDK Sultra. Dalam aksinya, Mereka membawa keranda mayat dan pocong bertuliskan "Jokowi dan Demokrasi". Sambil berorasi, mereka memblokade jalan di depan SPBU, para mahasiswa juga mencoret aspal halaman SPBU dengan tulisan "BBM Naik Rakyat Menjerit".
Polisi yang tengah berjaga di SPBU terpaksa mengalihkan arus lalu lintas. Setelah memblokade jalan, mahasiswa kemudian melakukan longmarch ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, dengan cara mendorong motor.
"Aksi dorong motor kita lakukan sebagai rasa prihatin dan kecaman atas kebijakan pemerintahan Jokowi yang telah menaikan harga BBM," teriak salah seorang orator Jufra Udo aksi unjukrasa.
Sebelum tiba di Gedung DPRD Sultra, mahasiswa berorasi di depan lampu merah dekat alun-alun Kota Kendari. Di tempat itu, mereka menggelar salat jenazah. Menurut dia, jargon Trisakti yang didengungkan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla jauh dari harapan rakyat Indonesia.
Setelah dilantik sebagai Presiden Oktober tahun lalu, Jokowi telah tiga kali menaikan harga BBM. "Kenaikan harga BBM senilai Rp 500 dari Rp 6800 menjadi Rp 7300 per liter sangat menyengsarakan rakyat," kata dia.
"Kami desak Jokowi-JK harus turun dari jabatannya karena tidak mampu menyelesaikan persoalan bangsa," kata Jufra.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.