Pencarian terhadap korban dilakukan dengan menggunakan perahu dan speedboat sambil menyisir wilayah perairan Desa Luang Barat, Kecamatan Mdona Hiera. Pelaksana Tugas BPBD Maluku Barat Daya, Jhon Pattinama, menjelaskan bahwa korban adalah seorang guru yang ikut dalam program Sarjana Mengajar di Wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM3T) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Korban sendiri telah empat bulan mengabdi di desa terpencil di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste tersebut.
”Korban masih terus dicari, dia seorang guru yang ikut dalam program SM3T dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujar Jhon saat dihubungi dari Ambon.
Dia mengatakan, korban bersama sembilan penumpang lainnya bertolak dari dusun Ilmarna menuju Pulau Kelapa di Desa Luang Barat dengan menumpangi sebuah kapal tradisional. Para penumpang kapal ini sedianya akan menuju kapal perintis Sabuk Nusantara 43 yang berlabuh di wilayah itu untuk selanjutnya menuju Ambon.
“Jadi korban ini juga ikut menumpangi kapal itu. Tujuh penumpang selamat sedangkan dua meninggal dan korban sendiri masih hilang dan sementara dicari,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal tradisional yang mengangkut sepuluh penumpang tenggelam di perairan Desa Luang Barat, Kecamatan Mdona Hiera, Senin lalu, saat hendak menuju kapal perintis Sabuk Nusantara yang berlabuh diperairan Pulau Kelapa.
Para penumpang ini tenggelam bersama kapal yang ditumpanginya setelah dihantam gelombang tinggi dan diterpa angin yang kencang di perairan desa tersebut. Akibat musibah itu, dua penumpang dinyatakan meninggal dunia salah satunya teridentifikasi bernama Poly Palpialy, sedangkan satu penumpang lain dinyatakan hilang. Sementara itu, tujuh penumpang lain selamat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.