Ahmad Junaedi tinggal di sebuah rumah kontrakan, di Jalan Parseh Jaya 2, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Junaidi disergap di Jalan Wortel, saat dia pulang dari rumah kerabatnya. Berdasarkan informasi dari sumber Kompas.com di kepolisian, Junaedi pun diduga menjadi simpatisan ISIS.
Junaidi yang sehari-hari bekerja sebagai juragan bakso, tak berkutik saat ditangkap dan langsung dimasukkan mobil oleh tim Densus 88.
Menurut pengakuan Mukti, salah satu warga yang mengetahui proses penangkapan Junaidi, ada dua orang berpakaian preman yang menangkap Junaidi. "Yang menghadang dia (Junaidi) ada dua orang berpakaian preman, tapi banyak juga polisi di sekitar lokasi, saat itu," kata dia, Kamis (26/3/2015) pagi. "Prosesnya singkat. Tidak sampai ramai warga yang tahu," ujar dia.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Mashudi, Ketua RT 1/RW 4, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Junaidi memang sudah lama dicari polisi. Sebab, sudah sekitar lima bulan lalu, dia didatangi orang yang mengaku dari Polda Jatim dan menyodorkan sejumlah foto.
"Salah satu foto itu adalah Junaidi. Polisi dari Polda Jatim saat itu sudah menyampaikan bahwa Junaidi diduga menjadi anggota ISIS," kata dia.
Sementara, kakak sepupu Junaidi, Muhammad Nur, mengaku tidak mengetahui proses penangkapan Junaidi. Ia tahu dari keponakannya. "Saya juga tidak mengetahui kalau Junaidi itu bergabung dengan ISIS," kata Nur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.