Kepala Sub Bagian Humas Polres Kolaka, AKP Nazaruddin menjelaskan, saat ditangkap, Hasriani mengaku tengah hamil enam bulan. "Nah keterangan di lapangan memang ada teman korban yang jemput di rumah. Saat kami datangi TKP Hasriani tidak kelihatan. Ini yang dikembangkan dan terbukti," kata Nazaruddin, Selasa (24/3/2015).
Menurut Nazaruddin, Hasriani yang memang menjemput Herlinda, mengaku membunuh dengan cara mencekik dan menutup hidung kawannya itu. Motif pembunuhan ini adalah soal pinjam meminjam uang. "Kata pelaku dia mau pinjam uang sama korban. Tapi, korban menolak, dan dia katakan kamu pilih uang atau nyawamu. Disitulah mereka bertengkar hingga pelaku menghabisi nyawa korban," tambah Nazaruddin.
Polisi juga menemukan sejumlah barang milik Herlinda yang dibawa lari oleh Hasriani. "Korban memang kehilangan uang tunai lebih dari Rp 2.000.000, telepon genggam dan perhiasan emas. Semua itu kami dapatkan di tangan pelaku. Jadi pelaku juga bilang dia emosi karena pacarnya juga diambil sama korban," tegas Nazaruddin.
Kini Hasriani berada di sel tahanan Polres Kolaka untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Itu informasi awal dari pelaku. Kami akan kembangkan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam pembunuhan ini," ujar dia lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, mayat Herlinda ditemukan tewas di kamar hotel Kolaka Indah. (Baca: Pamit Beli Sate, Herlinda Ditemukan Tewas di Kamar Hotel)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.