Kepala Kepolisian Daerah Jambi, Brigadir Jenderal Bambang Sudarisman, di Jambi, Selasa (24/3/2015), mengatakan, polisi mengetahui insiden itu berdasarkan laporan dari orangtua Novaldi.
Novaldi dilaporkan mengancam dan menyandera keluarganya sendiri, di dalam toko bahan pokok milik mereka yang ada di Kelurahan Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Pemuda yang tercatat sebagai siswa Sekolah Menengah Kejuruan Alfakih Kasang Pudak, mengancam ayahnya Mulyadi (47) dan menyandera adiknya Maulana (6).
Sebelum melakukan aksi itu, Novaldi yang berada di lantai dua rumah toko meminta uang Rp 300 juta kepada ayahnya. Namun ketika ditanya untuk apa uang itu, Novaldi malah langsung mengambil senjata tajam dan menyerang ayahnya. Dia pun lalu serta menyandera adiknya yang sedang berada di dekat dia.
Orangtua Novaldi kemudian melapor ke Markas Kepolisian Sektor Jambi Timur. Polisi lalu mendatangi tempat kejadian perkara dan menangkap Novaldi.
Saat rumah Novaldi digeledah, polisi menemukan atribut ISIS, empat bendera hitam dengan tulisan menggunakan aksara Arab yang biasa digunakan ISIS, satu sweater loreng warna hitam bertuliskan aksara Arab serupa identitas ISIS, satu stel pakaian loreng dan kaos loreng, serta satu surban warna merah dan hitam yang juga ditulisi dengan aksara Arab.
Polisi juga menemukan satu replika senjata AK-56, tiga replika magazine, satu golok, satu kaos hitam dengan tulisan berbahasa Arab, tiga buku panduan tentang jihad, satu telepon genggam, satu laptop, satu koper ungu, dan sepuluh stiker hitam bertulisan huruf Arab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.