Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu dini hari, ruas jalan di depan PTC Entrop terendam air bercampur lumpur, sedangkan di depan Kelurahan Entrop hingga CV Thomas air meluap dari drainase dan Kali Entrop ke ruas jalan.
Akibatnya, sejumlah angkutan pedesaan yang mengangkut hasil bumi dari daerah sentra produksi Koya Timur dan Barat, Distrik Muara Tami, dan Arso Kabupaten Keerom yang akan ke Pasar Hamadi, tertahan di depan CV Thomas.
"Kami tertahan sudah sejam lamanya di sini. Mungkin kami akan berputar lewat jalan alternatif," kata Udin, salah satu sopir angkutan desa.
Sementara itu, Iwan, warga Kelurahan Entrop, bersama sejumlah rekan lainnya yang membantu membersihkan lumpur di ruas jalan tersebut, mengatakan, hujan semalaman membuat air bercampur lumpur memenuhi jalan tersebut.
"Tadi ketinggian air yang meluap dari drainase dan Kali Entrop bisa mencapai satu meter," kata Iwan.
Di pusat Kota Jayapura, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Jalan Percetakan, dan di sekitar Taman Imbi, tampak air bercampur lumpur dan sampah sisa rumah tangga berserakan di tengah jalan.
Sementara itu, kawasan Bambu Kuning juga digenangi air berlumpur dan sampah sisa limbah rumah tangga. Belakangan ini di Ibu Kota Provinsi Papua itu sering turun hujan dengan intensitas yang cukup deras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.