Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggan Nekat Aniaya Penjaga Toko karena Tak Bisa Mengutang

Kompas.com - 17/01/2015, 03:56 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Berselisih paham saat berbelanja, Willem (45), warga Kampung Warbi, Arso VII, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, nekat membacok penjaga toko bernama Narsih (20) hingga pergelangan tangan kiri nyaris putus. Ratusan warga Kampung Sanggaria, Arso I, yang mendengar kejadian ini marah dan membalasnya dengan membakar rumah Willem di Kampung Warbi, Arso VII.

Seusai kejadian ini, aparat kepolisian dari Polres Keerom masih berjaga di lokasi kejadian. Informasi yang dihimpun Kompas.com, kejadian berlangsung sekitar pukul 09.10 WIT ketika Willem bersama istri dan anaknya berbelanja ke Toko Afdal Jaya di Kampung Sanggaria, Arso I Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Jumat (16/1/2015). Karena uang kurang, Narsih menolak memberikan barang.

Tak terima, Willem lalu menyerang Narsih dengan parang dan mengenai tangannya. Narsih berusaha kabur, tetapi Willem mengejar. Narsih lalu berhasil menyelamatkan diri ke Bank BRI yang terletak di sebelah toko dan diselamatkan satpam Bank BRI ke Rumah Sakit Kwaingga, sementara Willem langsung melarikan diri.

Mendengar kejadian ini, ratusan warga Kampung Sanggaria dan Kampung Warbi berdatangan ke lokasi kejadian. Sebagian warga yang mempersenjatai diri dengan senjata tajam, lalu bergerak ke Jalan Pabrik Kelapa Sawit dan membakar rumah milik Willem.

Kepolisian Resor Keerom yang dipimpin Kapolres Keerom, AKBP Ketut Suardana, datang ke lokasi kejadian berusaha menenangkan ratusan warga yang emosi. Sejumlah anggota polisi langsung mengamankan istri dan anak Willem dari lokasi kejadian.

Kepada ratusan warga, Ketut meminta untuk menahan diri dan menyerahkan kasus penganiayaan ini ditangani kepolisian. Ia juga meminta agar warga mau memberikan informasi terkait pelaku.

“Saya minta kepada warga untuk tenang dan kembali ke kampung masing-masing. Percayakan kasus ini ditangani kepolisian. Saat ini anggota saya sedang mengejar pelaku,” ucap Ketut kepada ratusan warga.

Walau sudah diimbau untuk membubarkan diri, tetapi ratusan warga tetap bertahan, bahkan warga terus berdatangan. Mencegah ada kejadian susulan, puluhan anggota kepolisian masih berjaga di lokasi kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com