Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2015, 17:43 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo di Perancis dinilai tidak akan berimbas ke Indonesia. Pendapat itu disampaikan salah satu kartunis senior Indonesia, Pramono R Pramoedjo, dalam diskusi membedah kasus Charlie Hebdo di Semarang, Kamis (15/1/2015).

Pramoedja mengatakan, kasus penyerangan Charlie Hebdo seharusnya menjadi tolok ukur kehidupan pers di Indonesia. Pers sudah semestinya diberi kebebasan, namun media harus bisa bertanggung jawab.

"Kalau terbitan teralu berani hingga diserang bisa dilihat dari beragam hal. Biasanya media yang membangun isu-isu kontroversial berkaitan oplah," kata Pramono, Kamis siang tadi.

Sebagai seorang pekerja seni, dia mengakui bahwa karikatur mempunyai dimensi magis. Ia mampu menarik orang, membuat tertawa hingga membakar gedung.

“Tapi, kalau mengkritik dan membuat gambar Nabi Muhammad itu sangat tidak etis. Karikatur tidak sekadar menggambar. Ia punya makna, tujuan, membangun kecerdasan,” kata kartunis Sinar Harapan ini didampingi kartunis Cempaka, Abdullah Ibnu Thalkah.

Berdasarkan penelusurannya, majalah Charlie Hebdo adalah majalah mingguan yang oplahnya terbatas. Seiring menerbitkan karya yang sensasional, oplah majalah itu cenderung meningkat tajam. Meski begitu, dia minta agar insan pers di Indonesia tak perlu ketakutan. Kebebasan era reformasi di Indonesia bisa lebih dinikmati karena dilindungi konstitusi. Dia menilai, ketakutan justru akan membelenggu mereka dalam hal berkreasi.

Kritik yang sama disampaikan pengamat komunikasi media dari Universitas Diponegoro Semarang, Triyono Lukmantoro. Kontroversi karya majalah Cherlie Hebdo memang membuat panas pihak lain.

“Semua agama itu dikritik. Charlie Hebdo sebetulnya tidak perlu melakukan hal tersebut. Ngakunya sayap kiri, tapi tindakannya sayap kanan,” kata dosen Undip ini.

Dia berpendapat, perlu bagi media massa untuk bisa menghormati kebebasan yang dimilikinya. Kebebasan memang menjadi ruh media massa, tapi juga harus bisa memahami kebebasan orang lain. Untuk itulah, kartun yang tergambar dalam sebuah karya media harus mempunyai etika.

“Kartun harus punya etika. Harus punya kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan,” tambahnya.

Direktur Lembaga Studi Sosial dan Agama Semarang, Tedi Kholiludin menguraikan, peran pemahaman keagamaan turut menjadi pemicu mudahnya penggunaan jalan kekerasan, termasuk penyerangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo tersebut. Berdasarkan catatannya, banyak kasus kekerasan di Indonesia dilatarbelakangi oleh pemahaman agama yang sempit dan cenderung literalistik. Mereka yang melihat idolanya dijelek-jelekkan merasa tersinggung. Jalan yang cenderung mudah ditempuh adalah dengan tindak kekerasan.

Penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo disertai penembakan itu menyebabkan 12 orang korban tewas, termasuk satu pemimpin redaksi dan tiga kartunis kawakan.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com