Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Tembak Mati Satu Teroris Poso, Densus Juga Tangkap 4 Rekan Pelaku

Kompas.com - 11/01/2015, 03:00 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) bersama anggota Polda Sulawesi Tengah berhasil menangkap lima pelaku teroris yang diketahui sebagai anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, di Poso, Sulawesi Tengah. Dalam penangkapan tersebut, seorang pelaku teroris tewas akibat tertembak.

Seorang teroris yang tewas diketahui bernama Ilham Syafii. Ia ditangkap di Desa Bungadidi, Dusun Beringin, Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/1/2015).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan, saat akan ditangkap, pelaku berusaha bersembunyi di kawasan perkebunan, dan mencoba melawan polisi dengan melepaskan tembakan.

"Pada saat di perkebunan, target melakukan perlawanan, sehingga terjadi baku tembak yang mengakibatkan tersangka meninggal dunia," ujar Agus, dalam keterangan singkat kepada Kompas.com, Sabtu malam.

Dalam menjalankan aksinya, Agus mengatakan, Ilham memiliki peran sebagai pendukung pendanaan teror bagi kelompok MIT. Ia juga terlibat dalam pelatihan militer bersama kelompok Santoso dan Daeng Koro.

Selain itu, Ilham juga bertugas sebagai kurir, dan dicurigai mengetahui persembunyian teroris lainnya yang masuk ke daftar pencarian orang (DPO).

Saat pelaku dilumpuhkan, petugas menemukan barang bukti berupa 1 pucuk pistol jenis Browning Hi Power Automatic kaliber 9 mm. Kemudian, 5 butir peluru, 1 buah ponsel, 1 pisau lipat.

Sementara itu, terduga teroris lainnya yang ditangkap antara Ipul alias Saiful Jambi, warga Kayamanya Lorong, Masjid Nurul Fala, Kampung Wotu, Kabupaten Poso. Agus mengatakan, Ipul terlibat dalam kasus Tadrib 2010 di daerah Topoyo, Sulawesi Barat. Ia diketahui bersama-sama membuat bom dengan Oca, tersangka yang lebih dulu ditangkap.

"Ipul merupakan kurir logistik bagi kelompok MIT. Ia bertugas menerima kiriman dana dari ihkwan-ikhwan di luar Sulteng, serta berperan sebagai pengurus keuangan kelompok MIT dan membantu menyembunyikan DPO teroris," kata Agus.

Pelaku ketiga yaitu, Rustam alias Ape, yang tinggal di Jalan Pulau Sabang, Kayamanya. Rustam memiliki keterlibatan dalam membantu mengurus pembelian logistik bagi kelompok MIT. Ia juga membantu pengurusan keuangan dan pemberi dana dalam operasi di Tuturuga, Morowali, serta membantu pelarian DPO teroris.

Sementara dua pelaku lainnya adalah pasangan suami istri, Hasan dan Ros. Keduanya ditangkap pada pukul 14.15 Wita. Tim Densus 88 menemukan barang bukti berupa uang tunai berjumlah Rp 23 juta. Agus mengatakan, keduanya terlibat dalam menerima dan mengirim dana kepada kelompok Santoso dan mendukung logistik kelompok tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com