Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua: Serahkan Diri atau Saya Kejar sampai Neraka

Kompas.com - 07/01/2015, 05:21 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis


JAYAPURA, KOMPAS.com
 — Sebanyak 114 orang yang diduga pengikut kelompok Ayub Waker diamankan setelah tim gabungan kepolisian berhasil menguasai markas kelompok tersebut di wilayah perbukitan sekitar 2 kilometer dari Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Selasa (6/1/2015).

Selain mengamankan 114 orang yang memiliki kartu West Papua, kepolisian juga menyita ratusan senjata tajam, busur dan anak panah, serta parang.

Sebelumnya, tim gabungan kepolisian dari Brimob Detasemen B Timika dan Polres Mimika yang dipimpin Kaden Brimob Detasemen B Kompol IGA Nugraha sempat terlibat kontak tembak dengan kelompok Ayub Waker. Walau berhasil menguasai 3 tenda yang menjadi markas kelompok bersenjata ini, Ayub Waker berhasil meloloskan diri.

Aparat kepolisian memburu Ayub Waker yang menjadi dalang penyerangan mobil patroli QRF PT Freeport Indonesia, yang menewaskan 2 anggota Brimob anggota Satgas Amole dan seorang anggota sekuriti Freeport, Kamis (1/1/2015) lalu.

Selain itu, Ayub Waker dan pengikutnya juga membawa lari dua senjata laras panjang Steyr AUG bersama amunisinya.

Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende, seusai meninjau ke Kampung Utikini, Tembagapura, mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengejaran hingga pelaku tertangkap.

"Mereka boleh kucing-kucingan, silakan, tetapi kami akan kejar sampai ketemu. Saya ultimatum untuk menyerahkan diri. Kalau tidak, ke mana pun mereka pergi, bahkan ke neraka sekalipun, akan kami kejar," tekan Mende kepada wartawan di Timika, Selasa malam.

Guna pengejaran Ayub Waker beserta pengikutnya, mantan Kapolda Kepulauan Riau tersebut mengatakan sudah meminta bantuan pihak TNI untuk mem-back up kepolisian. Dalam kasus ini, satu orang, M, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mende menjelaskan, M ditangkap saat penyisiran, beberapa saat setelah kejadian.

"Dari penyelidikan lebih lanjut diketahui, KTP milik M sempat disita salah satu korban penyerangan. Saat ini, (KTP) ada di dompet almarhum Bripda Rian yang terbawa ke Palembang. M kemungkinan pelaku dan juga mata-mata," ungkap Mende.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com