Syafii, mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya pagelaran aksi musik dugem di jalanan, Pemkab Pamekasan sudah bekerjasama dengan takmir masjid Agung Assyuhada Pamekasan untuk menggelar istighosah bersama. Masyarakat bisa berdoa bersama di masjid dan di halaman monumen Arek Lancor demi kebaikan Pamekasan selama satu tahun ke depan.
"Saya akan koordinasikan dengan Polres Pamekasan agar di jantung kota, khususnya di area Monumen Arek Lancor agar steril dari perayaan malam tahun baru. Sebab ada istighosah di masjid agung," ujarnya.
Agar larangan itu diketahui masyarakat Pamekasan, beberapa poster berukuran raksasa dipasang di beberapa sudut jalan di dalam kota. Selain itu, imbauan juga dilakukan dengan siaran di beberapa stasiun radio dan televisi lokal di Pamekasan.
Tahun sebelumnya, pemuda-pemudi di Pamekasan menggelar pesta pergantian malam tahun baru dengan memutar musik diskotek menggunakan kendaraan truk terbuka dan sound system. Mereka berjoget ria di atas truk. Bahkan ada yang sambil telanjang dada. Kegiatan ini digelar hingga menjelang pagi dan menyebabkan kemacetan di beberapa jalan protokol di dalam kota.