Cekungan itu jebol karena tak kuat menahan air dari hujan deras sepanjang siang hingga sore hari. Hujan lebat di lokasi longsor terjadi dua kali dalam sehari, yakni pada puku 11.30 siang dan 15.30 WIB. Hujan memaksa operasi pencarian korban sementara dihentikan.
Pukul 16.00 WIB, lanjut Nur, hujan deras berganti gerimis. Saat itulah air bah menerjang sebagian bekas dusun Jemblung tersebut. Hujan deras pun kini masih menggugur wilayah Karangkobar.
Untung saja, kata Widodo, sebagian relawan sudah mulai meninggalkan lokasi, sehingga air bah itu tidak menimbulkan korban jiwa. Warga yang sempat melihat kejadian tersebut sudah diminta meninggalkan lokasi. Alat-alat berat yang digunakan juga dikeluarkan dari lokasi.
Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP Wika Hardianto menyatakan pihaknya akan melarang masyarakat menonton proses pencarian korban di lokasi longsor. Dia khawatir kejadian serupa terulang sehingga membahayakan nyawa mereka.
"Kita nanti akan tutup (lokasi longsor) bagi warga karena bahaya. Pelarangan itu juga akan membantu tim dalam mengevakuasi korban jiwa yang masih belum ditemukan," ujar mantan Kasat Reskrim Polrestabes Semarang ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.