Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Persiapan Pesta Warga Dayak Kayan

Kompas.com - 14/12/2014, 14:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

MALINAU, KOMPAS.com - Puluhan warga Dayak Kayan menyambut kami di tepi sungai pada siang itu, Sabtu (6/12/2014). Kami baru saja membelah Sungai Kayan di pedalaman Malinau, Kalimantan Utara, selama satu setengah jam.

Pertemuan Kompas.com--reporter Fabian Januarius Kuwado bersama fotografer Fikria Hidayat dan Kristianto Purnomo--dengan warga Dayak Kayan ini berlangsung sebagai rangkaian kegiatan Safari Natal 2014 Bupati Malinau Yansen Tipa Padan.

Kami mengikuti safari ini sejak 1 Desember 2014, dan baru bertemu warga Dayak Kayan pada akhir pekan pertama perjalanan. Dari Desa Data Dian, kami berangkat selepas tengah hari, untuk menjangkau tepi sungai tempat kami bertemu mereka.

Tiga liter bensin yang seliternya berharga Rp 20.000, habis untuk sekali perjalanan menumpang ketinting ini. "Pantai" tempat kami "berlabuh" tersebut adalah areal berbatu yang cukup luas.

Usai ketinting ditambatkan, kami berjalan mendaki ke ketinggian sekitar 20 meter dari tepi sungai, ke dataran tempat kami akan berkemah. Sebuah pesta sedang disiapkan.

Persiapan itu

Sebuah tenda berukuran 20x5 meter persegi berbahan terpal biru, telah membentang di dataran ini, di sisi kiri tepatnya. Di dalam tenda, papan kayu dengan serat kasar berjejer, menjadi bakal tempat kami--termasuk Bupati--tidur.

Satu tenda lain berukuran 5x5 meter persegi, berdiri di sisi kanan tenda biru tersebut. Ini adalah tenda untuk makan. Lagi-lagi papan kayu yang masih berserat kasar membentang di sini, kali ini sebagai meja makan.

Para perempuan memasak di tenda yang berbeda lagi. Tenda masak tersebut berukuran sama dengan tenda makan. Bedanya, di tenda masak ada rak kayu untuk menumpuk kayu bakar. Di sampingnya, terdapat tungku api dengan ketel hitam legam.

"Hebat ya warga di sini. Mereka mau bikin-bikin kayak begini," celetuk Fikria melihat ketiga tenda. Celetukan ini spontan terlontar, karena di sekeliling tanah datar dengan tiga tenda ini hanya ada hutan rimba.

Pohon-pohon besar berukuran dua atau tiga pelukan orang dewasa, adalah pemandangan di sekitar lapangan. Karenanya, segala kesibukan ini terasa benar bagi kami bahwa bakal ada sebuah pesta besar.

Mengintip para bapak

Menjelang matahari tenggelam, kesibukan tak surut di tanah datar ini. Beberapa bapak sibuk mencari rotan, entah untuk apa. Sebagian yang lain membersihkan dan memotong-motong ikan patin dan ikan padak di tepi sungai.

Kelompok bapak-bapak yang lain sedang memotong babi hutan di ujung tenda dapur. Bersama mereka, para ibu juga tak kalah sibuk menyiapkan bumbu masak dan sayur-mayur di dalam tenda dapur.

Saya tertarik melihat kegiatan para bapak yang sedang memotong ikan. Wah, ikan patin yang dijala di sini berukuran sangat besar. Ukurannya tak kurang dari paha orang dewasa, per ekornya. Saya hitung, ada 13 ekor ikan patin yang sedang dibersihkan dan dipotong para bapak ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com