Kepala Kepolisian Resor Nunukan AKBP Christian Tory mengatakan, pemusnahan sabu lebih efektif jika dilakukan dengan cara dicelupkan ke dalam air.
”Dari delapan kasus, total barang bukti keseluruhan 774,5 gram sabu. Pemusnahannya dengan cara dicelup ke dalam air, kemudian air celupan ini kami buang ke septictank. Cara ini lebih efektif dan tidak berbahaya dibandingkan dengan cara dibakar,” ujar Christian, Kamis (11/12/2014).
Menurut dia, tingginya angka penyelundupan sabu dari Malaysia disebabkan banyaknya jalur tikus yang begitu mudah dimanfaatkan oleh jaringan internasional. Sepanjang garis pantai di wilayah perbatasan bisa dijadikan jalur tikus untuk menyelundupkan sabu.
Sementara itu, untuk melakukan pengawasan terhadap wilayah pesisir tersebut, polisi hanya memiliki dua kapal patroli.
”Nunukan merupakan pintu masuk. Pintu masuk di Nunukan ini banyak sekali, dengan kondisi bahwa jalur pesisir terlalu mudah untuk dimasuki. Kepolisian tetap melakukan kegiatan patroli di pelabuhan resmi ataupun pelabuhan tikus. Kami memiliki dua kapal, itu pun yang laik operasi cuma satu. Dari (ketersediaan) personel juga sangat jauh dari kurang. Namun, kami akan menerapkan sistem selektif dan prioritas. Kami maksimalkan anggota kami untuk diberdayakan sesuai dengan sasaran yang sudah kami seleksi. Ini untuk menyiasati kekurangan personel,” tambah Christian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.