Mahasiswa kemudian merusak sejumlah fasilitas kantor sebelum akhirnya membubarkan diri. Unjuk rasa yang digelar sekitar pukul 12.00 Wita awalnya berlangsung tertib dan lancar. Satu per satu pengunjuk rasa berorasi menolak kenaikan harga BBM.
"Ketika (harga) BBM dinaikkan, harga kebutuhan pokok juga naik. Jadinya, rakyat menjerit. Di mana hati nurani Jokowi-JK?" teriak Asrul, koordinator lapangan (korlap).
Setelah berorasi dan tak kunjung diterima oleh anggota Dewan, mahasiswa kemudian menyisir semua ruangan kantor DPRD, tetapi tak satu pun anggota Dewan yang hadir di kantor. Pengunjuk rasa yang kesal akhirnya merusak sejumlah fasilitas kantor sebelum akhirnya dihalau keluar ruangan oleh puluhan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan.
"Kami hanya sebatas mengamankan jalannya unjuk rasa," kata Kompol Jasardi, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Taneteriattang.
Mahasiswa yang kesal kemudian meninggalkan kantor DPRD dan memilih berorasi di Bundaran Merdeka, Watampone. Dalam orasinya kali ini, selain mengecam rencana kenaikan harga BBM, mahasiswa juga mengecam ulah wakil rakyat yang tak satu pun hadir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.