Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Harga BBM Naik, Mahasiswa Lompati Pagar Kantor Pertamina

Kompas.com - 17/11/2014, 13:56 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Senin (17/11/2014), diwarnai aksi lompat pagar Kantor Pemasaran PT Pertamina Region IV di Jalan Mangkubumi.

Aksi nekat ini dilakukan para mahasiswa karena pagar depan kantor Pemasaran PT Pertamina Region IV di Jalan Mangkubumi dikunci. Sementara itu, mahasiswa ngotot untuk bertemu dengan direktur guna menyampaikan aspirasinya menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi.

Sebelum melompati pagar, masa HMI Cabang Yogyakarta yang berjumlah puluhan sempat terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian. Sebab, para mahasiswa berusaha merobohkan pagar dengan cara mendorong agar bisa masuk ke halaman kantor Pertamina.

Dalam orasinya di depan kantor Pemasaran PT Pertamina Region IV di Jalan Mangkubumi, massa HMI menyerukan penolakan rencana pemerintah Joko Widodo menaikan harga BBM Bersubsidi. Kenaikan harga BBM bukanlah solusi yang tepat.

"Menaikkan harga BBM bukanlah solusi yang tepat untuk menyejahterakan rakyat. Justru akan menambah sengsara rakyat," ujar Erina Dewi, Ketua Umum HMI Cabang Yogya, Senin (17/11/2014) siang.

Erina menuturkan ada berbagai solusi yang bisa diambil pemerintah tanpa harus menaikkan harga BBM, misalnya dengan cara memperbaiki sistem pajak yang selama ini kurang maksimal dan sering bobol. Jika dimaksimalkan dengan baik, sektor pajak dapat dialokasikan untuk pembangunan demi kesejahteraan rakyat.

Selain itu, pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi pemakaian BBM bersubsidi. Sebab dari survei yang dilakukan oleh HMI banyak mobil-mobil plat merah yang secara terang-terangan menggunakan BBM Bersubsidi.

"BBM bersubsidi justru tidak untuk rakyat. Plat merah dan perusahaan yang menggunakanya. Seperti yang dibongkar oleh Ibu Susi beberapa waktu lalu," tegasnya.

Pemerintah, lanjutnya, juga harus bertindak tegas dengan menasionalisasikan semua aset negara. Prinsipnya aset negara bukan untuk kesejahteraan investor asing namun untuk rakyat.

"Banyak solusi yang bisa diambil. Bukan dengan menaikkan harga BBM yang berdalih untuk kesejahteraan rakyat," tandasnya.

Setelah ditemui oleh salah satu staf Divisi SDM PT Pertamina Eko Nova Arianto dan menyampaikan aspirasinya, massa HMI lantas melakukan aksi dorong motor menuju kantor DPRD Provinsi di Jalan Malioboro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com