"Ini adalah bentuk kekecewaan kami terhadap pemerintah. Belum berbuat apa-apa, Jokowi sudah mau menaikkan harga BBM," ungkap koordinator aksi, Leksono Kunto Wibisono.
Mahasiswa mendesak Jokowi untuk melakukan renegosiasi kontrak migas sesuai dengan amanah konstitusi.
"Pemerintah harus melakukan perbaikan tata kelola minyak, dan yang terpenting lagi, hentikan pencitraan dan kebohongan pemerintah soal pengalihan subsidi ke sektor lain," tuturnya.
Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Jember itu sempat berlangsung ricuh. Mahasiswa yang memaksa masuk ke Gedung DPRD Jember ditahan aparat kepolisian sehingga aksi saling dorong tidak terhindarkan. Akibatnya, pagar pintu masuk Gedung DPRD Jember rusak.
"Biarkan kami masuk, Pak Polisi, ini rumah kami, kami ingin tahu sikap politik wakil rakyat kami," teriak Ferio, salah satu pengunjuk rasa.
Kunto menilai, keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM akan memberatkan rakyat. Keputusan itu pasti akan berdampak terhadap naiknya harga kebutuhan bahan pokok.
"Dengan naiknya harga BBM, yang pasti warga miskin akan semakin banyak. Untuk itulah, kami akan tolak kenaikan harga BBM," katanya.