“Kronologisnya kita mencurigai adanya kegiatan ilegal yang dilakukan oleh sebuah speedboat bermesin di perairan kayu mati pada pukul 18:30 Wita hari Sabtu kemarin. Speed (speedboat) ini menghindari patroli, kita lakukan pengejaran hingga masuk ke dalam Sungi Bilal. Speedboat tersebut kandas di Sei Bilal. Saat personel melakukan pemeriksaan, salah satu penumpang yang berusia sekitar 70 tahun berjaket merah melompat turun dari speed dan berusaha melarikan diri," ujar Imam Hidayat, Minggu (16/11/2014).
"Tembakan peringatan dilepaskan oleh anggota 3 kali, namun orang tersebut tetap melarikan diri. Dari pemeriksaan speedboat tersebut kita dapati sabu-sabu yang disamarkan dengan bibit durian. Sabu-sabu tersebut dibungkus plastik putih kemudian dibungkus lagi dengan kain diatas kemasan tersebut ditaruh bibit durian. Diperkirakan barang buktinya lebih dari ini, karena diduga sebagian sudah dibuang oleh pemiliknya,” tambahnya kemudian.
Saat ini, TNI AL mengaku masih melakukan pengejaran terhadap terduga pemilik sabui sabu asal Malaysia tersebut.
“Ciri-ciri terduga pemilik sabu-sabu ini laki laki umur sekitar 70 tahun, berbadan kecil, pendek, mengenakan kaos putih celana pendek dan berjaket merah. Sementara yang kita tahan untuk dimintai keterangan ada 3 orang. Satu sebagai motoris speedboat kemudian satu lagi sebagai ABK dan satu lagi mengaku sebagai penumpang speedboat. Speedboat ini jelas melakukan kegiatan ilegal dengan menyeberangkan TKI tanpa dokumen,” ungkap Imam.
Selain mengamankan tiga orang motoris serta penumpang speedboat, TNI AL Nunukan juga mengamankan 1,5 sabu sabu dalam 2 kemasan plastik, 1 unit speedboat, 2 buah ponsel, 1 buah badik, keranjang warna coklat temapt menyembunyikan sabu serta uang tunai lebih dari Rp 1 juta serta uang ringgit.
Rencananya, TNI AL akan melimpahkan temuan tersebut ke Kepolisian Resort Nunukan.
”Kita akan melimpahkan kasus ini ke Kepolisian Resort Nunukan. Kita masih menunggu pergantian Kapolres Nunukan,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.