Jasad korban yang terbungkus dalam peti aluminium warna silver diterbangkan dari Jakarta menuju Kendari dengan menggunakan pesawat GA 604.
Tiga staf dari Kementerian Luar Negeri ikut mengantarkan jenasah Seneng. Dengan menggunakan ambulans milik Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), jasad korban selanjutnya akan dibawa ke rumah duka melalui penyeberangan di Lainea, Kabupaten Konawe Selatan.
“Rute pengantaran jenasah almarhum Seneng diubah dari sebelumnya melalui penyeberangan Pelabuhan Torobulu dengan memakai kapal feri, sekarang kita gunakan kapal speed boat lewat pelabuhan Lainea menuju pelabuhan Tampo di Raha,” kata Kepala Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI), La Ode Askar di bandara Haluoleo Kendari, Rabu (12/11/2014) siang.
Perubahan rute pergantaran jenasah korban, lanjut Askar, untuk mengefisienkan waktu tiba di rumah duka. Untuk diketahui, Seneng merupakan warga Desa Sido Makmur, Kecamatan Tiworo Kepulauan (Tikep), Kabupaten Muna Barat, Sultra.
“Kalau lewat Pelabuhan Torobulu maka jenasah tiba di rumah duka malam hari, sedangkan melalui Lainea dengan speed insya allah nyampai sore di kampungnya korban,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Seneng Mujiasih ditemukan tewas di apartemen milik Rurik Jutting di Distrik Wan Chai, Hong Kong pada Sabtu (1/11/2014). Tak hanya Seneng polisi Hong Kong Rurik juga menemukan jasad Sumarti Ningsih yang tersimpan dalam koper di balkon apartemen tersangka. Rurik, seorang bankir warga negara Inggris diduga pelaku pembunuhan terhadap dua orang warga Negara Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.