Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Gunung Botak, Gubernur Maluku Temui Pangdam dan Kapolda

Kompas.com - 11/11/2014, 15:43 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
- Gubernur Maluku Said Assagaf menemui Kapolda Maluku dan Pangdam XVI Pattimura, Selasa (11/11/2014), untuk membahas masalah yang terjadi di kawasan penambangan Gunung Botak, Desa Wamsait, Kabupaten Buru. Pertemuan ini digelar menyusul memanasnya situasi di Gunung Botak dalam dua pekan terakhir yang mengakibatkan tiga penambang tewas akibat terlibat bentrok.

“Saya masih tunggu Pak Kapolda, dari sini saya mau langsung ketemu dengan Pangdam untuk membicarakan hal itu,” ungkap Said, Selasa siang.

Dia mengungkapkan, saat menemui Pangdam nanti dia akan meminta agar aparat keamanan yang ada di kawasan tersebut dapat bertindak tegas untuk mengatasi persoalan sosial yang terjadi di Gunung Botak.

”Saya mau bicara pada pangdam aparat disana harus tegas,” katanya.

Terkait beredarnya informasi yang menyebutkan aparat keamanan di Buru ikut mengawal dan mengamankan jalannya praktek penambangan ilegal di Gunung Botak, Said mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. Namun, dia menyayangkan bahwa hal itu terjadi.

“Saya tidak tahu soal itu tapi sangat disayangkan kalau ada seperti itu. Tidak boleh itu, yang namanya ilegal kan haram tidak harus dilakukan, jadi saya akan bicara dengan Pangdam dan Kapolda nanti,” ungkapnya.

Kawasan penambangan Gunung Botak sebelumnya telah ditutup oleh Pemerintah Provinsi Maluku di masa Gubernur Karel Albert Rahahalu. Penutupan kawasan Gunung Botak juga disertai dengan penempatan aparat keamanan di kawasan tersebut untuk mengamankan kawasan tambang dari praktek penambangan illegal oleh warga.

Namun, meski sudah ditutup secara resmi, ternyata praktek penambangan ilegal hingga kini masih terjadi di kawasan itu. Gubernur Maluku Said Assagaf sendiri telah mengintruksikan agar kawasan Gunung Botak segera ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com