Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pengetap" BBM Marak, Polisi Samarinda Amankan 2 Ton Solar Subsidi

Kompas.com - 16/09/2014, 20:15 WIB
Kontributor Samarinda, Hyuna Azamta Asyifa

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com — Pengetap (pembeli BBM bersubsidi dan menjualnya kembali dengan harga industri) marak di Kalimantan Timur. Dengan modus membeli BBM bersubsidi dalam jumlah besar, para pengetap lalu menjualnya lagi dengan harga industri.

Baru- baru ini, Polresta Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), mengungkap kasus pengalihan BBM. Polisi mengamankan sebuah truk yang berisi puluhan jeriken berisi BBM. Diketahui, truk itu digunakan untuk mengantre BBM jenis solar yang disubsidi pemerintah, kemudian solar itu dijual kembali dengan harga non-subsidi.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Slamet Ramelan kepada wartawan, Selasa (16/9/2014), membenarkan hal itu. Menurut dia, Polresta Samarinda mengungkap pengalihan BBM subsidi ke industri.

"Anggota kami melakukan penyelidikan dan upaya penegakan hukum terhadap seseorang yang mengalihkan BBM tersebut," kata dia.

Dari lokasi penangkapan, polisi mengamankan sedikitnya 60 jeriken yang diletakkan di bak truk. Besaran jeriken ini bervariasi, mulai dari 20 liter hingga 35 liter. Jumlah keseluruhan solar yang diamankan mencapai 2 ton.

"Modus yang digunakan tersangka adalah memodifikasi tangki truk sehingga bisa membeli solar dalam jumlah banyak. Solar yang dibeli di SPBU kemudian ditampung di jeriken yang telah disiapkannya. Setelah terkumpul, rencananya solar ini akan dijual ke industri," katanya.

Belum diketahui sasaran penjualan tersangka. Polisi masih mendalami kasus ini dan berupaya mengembangkan untuk mencari pelaku lainnya.

"Dari kasus tersebut, kami mengamankan seorang tersangka di ruang tahanan Mapolresta Samarinda. Selanjutnya masih akan didalami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com