Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2014, 15:04 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com – Narimo (24) hanya bisa pasrah melihat kondisi ibunya, Darsimah (64), yang tampak lemah di tempat tidur. Sudah sejak enam bulan lalu, ibu tercintanya itu menderita penyakit kanker payudara. Narimo pun nyaris putus asa lantaran ibunya bersikeras tidak mau diperiksa ke dokter.

“Saya sudah membujuk simbok (ibu) untuk berobat tapi beliau tetap tidak mau,” ucap Narimo, saat Kompas.com bertandang ke rumahnya di Dusun Maliyan RT 2 RW 12, Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (16/9/2014).

Narimo lantas bercerita bahwa semula Darsimah hanya mengeluh sakit karena ada benjolan kecil di atas payudara sebelah kiri. Ketika itu, Narimo hanya menduga bahwa benjolan itu adalah bisul biasa.

Namun, semakin hari, Darsimah merasa kesakitan. Narimo kemudian memeriksakan Darsimah ke puskesmas dan dokter memvonis Darimah sakit kanker payudara.

“Dokter bilang, sakit simbok ini tidak akan sembuh hanya dengan obat, tetapi harus dioperasi. Saya sangat terguncang waktu itu,” tutur Narimo menahan air mata.

Narimo pun tak mampu berbuat apa-apa di tengah kondisi ekonominya yang memprihatinkan. Dia kemudian meminta bantuan ke pemerintah desa setempat untuk mengurus jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) agar Darsimah bisa segera ditangani.

Narimo bersyukur pihak pemerintah desa mau membantunya. Namun lagi-lagi anak ketiga dari empat bersaudara itu harus menelan kekecewaan lantaran Darsimah tidak mau dibawa ke rumah sakit.

“Saya minta tolong ke saudara-saudara saya untuk membujuk simbok agar mau diobati. Tapi saudara saya malah diusir sama simbok. Simbok itu takut kalau diperiksa, takut kesakitan. Saya sudah tidak bisa bebuat apa-apa lagi,” kata Narimo yang bekerja menjadi buruh bangunan itu.

Karena minim pengobatan dan pemeriksaan dari dokter, sakit Darsimah pun semakin parah. Ditambah dengan kondisi ekonomi keluarga yang memperihatinkan. Narimo harus menanggung semua keperluan rumah tangga.

Dia bersama Darsimah dan Ayahnya yang sudah sudah lanjut usia tinggal di rumah berdinding anyaman bambu berukuran tidak lebih dari 5 x 6 meter persegi.

“Jangankan obat, untuk makan sehari-hari saja kurang. Untuk saat ini, kami hanya bisa memberi simbok minum-minum obat herbal berupa air seduhan daun sirsat. Ini juga saran dari teman,” kata Narimo.

Setiap hari pemuda itu rela menyediakan waktu untuk merawat ibunya, mulai menyediakan air hangat untuk mandi Darsimah, menyediakan makan dan minum hingga membersihkan rumahnya. Kondisi ini jauh berbeda tatkala ibunya masih sehat dan bekerja membuat kerajian tenggok (anyaman bamboo) untuk dijual ke pasar.

Nurido, Kepala Dusun setempat, menambahkan bahwa sebelumnya penyakit Darsimah separah kini, pihaknya bersama keluarga sudah melakukan bebagai upaya untuk mengobati penyakit Darsimah. Mulai dari mengurus Jamkesmas, mengantarnya ke rumah sakit, hingga kemotarapi, tetapi Darsimah enggan lantaran takut diperiksa dan khawatir biaya rumah sakit yang mahal.

“Kami sudah berupaya meyakinkan bahwa semua urusan pengobatan hingga pembiayaan gratis ditanggung pemerintah. Tetapi yang bersangkutan bersikeras menolak. Kami pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi,” ujar Nurido.

Nurindo kini hanya mampu berharap ada uluran tangan dermawan yang bersedia membantu meringankan keluarga Darsimah. Lebih dari itu, ada pihak yang mampu membujuk dan meyakinkan Darsimah agar mau berobat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com