Kepastian itu diperoleh setelah Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan kepada 26 PSK yang terjaring razia di eks lokalisasi Moroseneng dan Sememi di wilayah Kecamatan Benowo Surabaya.
"Setelah didata ke kantor Satpol PP, baru mereka diamankan di pondok sosial, disitulah mereka diperiksa satu-persatu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, Rabu (4/6/2014).
Kedua PSK asal Kabupaten Malang positif HIV itu kini dalam penanganan dan perawatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk dilakukan pengobatan sehingga kekebalan tubuhnya meningkat.
"Sementara ke-24 PSK yang terjaring, kini sudah dipindah ke Liponsos Kediri untuk dilakukan pembinaan," tambahnya.
Lokalisasi Sememi dan Moroseneng adalah dua titik lokalisasi yang sudah ditutup sejak Desember 2013 lalu. Saat itu, disana terdata ada 99 PSK yang sudah dientas. Mereka diberi modal dan diberi pelatihan untuk mengembangkan potensi ekonominya.
"26 PSK yang terjaring kemarin adalah termasuk yang menolak untuk didata," kata Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo.
Menurutnya, meski saat ini Pemkot Surabaya tengah fokus melakukan persiapan penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak di Kecamatan Sawahan, kedua eks lokalisasi itu akan terus dipantau. Tim gabungan satpol PP, Garnisun, dan polisi akan memantau sampai benar-benar tidak ada aktivitas prostitusi di kawasan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.