Plt Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha (Walubi), Arief Harsono menjelaskan, sebanyak 10.000 botol air berkah diambil oleh ratusan biksu dari berbagai daerah langsung dari sumber mata air Umbul Jumprit di Kecamatn Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
"Sedangkan api dharma abadi diambil dari Mrapen, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Purwodadi, Selasa pagi," tutur Arief dalam sambutannya.
Air berkah dan api abadi tiba di pelataran Candi Mendut di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, sekitar pukul 16.00 WIB. Kedatangannya disambut oleh ratusan umat Buddha dan biksu dari berbagai sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).
Menurut kepercayaan umat Buddha, air berkah merupakan lambang kedamaian yang dipakai sebagai sarana puja bakti untuk kedamaian hati. Air juga merupakan sumber kehidupan manusia dan alam semesta.
Sedangkah api abadi adalah lambang kekuatan. Api kemudian dinyalakan di puluhan lilin oleh beberapa jajaran pengurus Walubi. Setelah itu, para biksu dan umat Buddha yang berasal dari berbagai sangha itu melakukan puja bakti dengan pembacaan parita (doa).
Hujan tidak menyurutkan kekhusukan mereka untuk menjalani setiap prosesi yang digelar di pelataran sisi timur Candi Mendut itu. Air berkah dan api abadi itu kemudian disemayamkan di dalam Candi Mendut selama semalam.
"Keesokan harinya, Rabu siang, ribuan umat Buddha dari seluruh Indonesia akan mengirab air berkah dan abi abadi itu. Mereka akan menempuh jarak sekitar 6 kilometer mulai Candi Mendut melewati kawasan Candi Pawon hingga zona 1 Candi Borobudur," urai Arief.
Puncak peringatan Waisak di Candi Borobudur akan ditutup dengan pelepasan seribu lampion pada Kamis (15/4/2014) dini hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.