Isnaeni (45), saksi mata, menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Kamis (20/3/2014). Ia sedang duduk di sekitar wahana tersebut karena menunggu anaknya yang sedang mengantre untuk permainan yang sama. Tiba-tiba wahana setinggi 8 meter itu berhenti, diiringi suara keras.
"Anak-anak terjebak di atas. Mereka menjerit ketakutan. Beruntung, mereka tidak ada yang jatuh. Saya langsung mencari petugas untuk menolong mereka," ujar Isnaeni.
Tidak lama kemudian sejumlah petugas datang menolong. Ada yang menggunakan tangga dan memanjat besi-besi penyangga jetcoaster. Tujuh korban segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
Anjlok
Sementara itu, menurut pengakuan Heri (30), operator jetcoaster, wahana itu tiba-tiba berhenti karena roda salah satu gerbong lepas dan anjlok dari rel. Akibatnya, enam gerbong berhenti mendadak saat berbelok di tikungan tajam.
Akibat itu pula, beberapa rel—yang terlihat rapuh—rusak dan patah. "Jetcoaster baru pertama beroperasi untuk hari ini. Saya sendiri tidak tahu mengapa bisa terjadi (kecelakaan) ini, sebelumnya sudah dicek, kok," ungkap Heri.
Akibat kejadian itu, wahana sepanjang 60 meter itu ditutup sampai waktu yang belum ditentukan. Area sekitar wahana dipasangi garis polisi. Sejumlah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.