Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ningrum Bersyukur Fotonya dengan Suster Patrice Jadi Inspirasi

Kompas.com - 15/01/2014, 15:03 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Ningrum Septianda, mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa, bersyukur bila fotonya bersama sahabatnya, Suster Maria Patrice OSF, mampu mengilhami persaudaraan umat beragama di Nusantara.

Meskipun demikian, Ningrum mengaku kaget pertemanannya dengan biarawati yang diabadikan oleh Lexy Rambadeta pada 8 Januari 2014 lalu menjadi istimewa. Padahal, pertemanan antarumat beragama merupakan hal yang wajar dan biasa di Yogyakarta.

Seperti diberitakan, foto Ningrum dan Suster Maria Patrice OSF yang sedang bergandengan tangan di Jalan Loji Kecil, Yogyakarta, Rabu (8/1/2014), menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. Foto itu diunggah oleh Lexy Rambadeta, pembuat film dokumenter, di akun Facebook-nya.

Foto itu dinilai menunjukkan keindahan persahabatan antarumat beragama di Indonesia di tengah berbagai berita tentang peristiwa intoleransi yang terjadi.

LEXI RAMBADETA Seorang biarawati bergandengan tangan dengan seorang wanita berhijab pada 8 Januari 2014 saat hendak menyeberang jalan di Jalan Loji Kecil, Yogyakarta. Peristiwa ini diabadikan oleh pembuat film dokumenter Lexi Rambadeta.

"Alhamdulillah kalau bisa menginspirasi orang, kita juga tidak tahu bakalan jadi seperti ini. Kalau ada yang memandang positif, ya terima kasih. Namun, jika dipandang negatif, ya itu hak setiap orang," kata Ningrum saat ditemui di asrama suster OSF Jalan Senopati Yogyakarta, Selasa (14/1/2014) malam.

Ningrum berpendapat, dalam kemajemukan, Yogyakarta masih mampu mempertahankan toleransi hingga saat ini. Semua suku, ras, dan agama hidup berdampingan dan bersaudara. "Bagi saya, indahnya Yogya salah satunya di situ. Bersatu dalam perbedaan," katanya.

"Jadi ketika foto saya dengan suster beredar dan banyak responsnya, ini jadi pertanyaan, kenapa hal yang biasa di sini jadi begitu istimewa," ujar dia.

Menurut Ningrum, jika setiap manusia hanya melihat perbedaan, masing-masing tidak akan menemukan titik kebersamaan. Sebab, manusia pada dasarnya diciptakan berbeda antar-individu, baik fisik maupun sifatnya.

Bagi Ningrum, pertemanan dengan biarawati merupakan hal yang biasa karena mahasiswa di kampusnya berasal dari bermacam-macam latar belakang, termasuk agama. Hampir setiap hari di kampus ataupun saat bersantai selalu bertemu dengan teman-teman yang beragam, termasuk biarawati.

"Banyak teman biarawati, hanya yang paling dekat ya sama Suster Patrice. Selain satu kampus, juga satu kelompok KKN, jadi komunikasinya lebih intens," ucap Ningrum.

Ia berharap agar persaudaraan antarsesama manusia tetap terus terjalin. Dengan demikian, kenyamanan dan perdamaian terus tercipta di Nusantara, bahkan di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com