"Banyak laporan dari warga yang mengeluhkan terganggu dengan bunyi keras dari meriam tangan tersebut, sehingga kami turun untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan," ujar Kasat Reskrim Polresta Manado, AKP Dewa Made Palguna, Senin (2/11/2013).
Palguna menegaskan bahwa setelah menyita meriam tangan tersebut, pihaknya kemudian melakukan pembinaan dan pencegahan agar warga yang memainkan meriam tangan tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Meriam tangan atau yang disebut sperak merupakan meriam yang dirakit dari berbagai kaleng bekas atau pipa. Meriam rakitan tersebut dibunyikan dengan cara menyemprotkan cairan spiritus ke salah satu unjungnya yang terpasang alat pemantik api. Jika pemantik itu ditekan, maka sperak akan mengeluarkan bunyi yang menggelegar. Dalam ukuran yang besar, bunyinya bahkan menyerupai bom.
Palguna ketika memberikan keterangan kepada sejumlah media juga memperlihatkan barang bukti ratusan sperak berbagai jenis yang disita polisi. "Kami akan terus melakukan operasi untuk menyita sperak-sperak tersebut jika masih dimainkan. Kami juga berharap orangtua bisa mengawasi anak-anaknya, karena yang memainkan meriam tangan itu kebanyakan adalah anak-anak," tutup Palguna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.