Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2013, 18:16 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
 — Puluhan keluarga korban dugaan penculikan Ibrahim Latuconsina, warga BTN Kanawa, Kebun Cengkeh, Ambon, mendatangi Kantor Polda Maluku, Senin (11/11/2013), untuk menuntut pihak kepolisian segera mengungkap dan menangkap penculik Ibrahim.

Menurut keluarga, Ibrahim keluar dari rumah sejak 2 November lalu untuk menemui seseorang yang meneleponnya melalui ponsel. “Kami minta polisi segera mengusut dan mengungkap siapa aktor dan pelaku di balik penculikan ini,” teriak Abdul Manan Latuconsina, adik korban.

Menurut pihak keluarga, peristiwa ini telah dilaporkan ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, tetapi sejak dilaporkan korban belum juga ditemukan. Pihak keluarga baru meyakini bahwa Ibrahim diculik setelah mobil Espass bernomor polisi DE 401 AC yang dikendarai korban ditemukan di salah satu kawasan di Ambon pada Rabu (6/11/2013).

Di dalam mobil itu ditemukan bercak darah dan sandal milik korban. Namun, pria itu tidak ada di dalam mobil tersebut.

“Polisi mestinya sudah harus mengungkap kasus ini karena ada sejumlah bukti awal yang mengindikasikan adanya penculikan disertai kekerasan. Bukan hanya diam karena ini sudah hari kesembilan,” kata pengunjuk rasa.

Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hasanudin Mukadar yang menemui pendemo menyatakan bahwa kepolisian masih mendalami kasus tersebut. ”Kita tidak akan diam untuk mengungkap kasus ini, dan saat ini kita masih terus menyelidikinya,” ujar Hasanudin.

Ditemui terpisah, Kasat Reskrim Polres Pulau Ambon, AKP Agung Tribawanto, mengatakan, terkait kasus ini polisi telah memeriksa delapan orang saksi. Polisi juga telah membentuk tim bersama pihak keluarga untuk mengusut kasus ini. Agung mengakui bahwa mobil milik korban yang ditemukan terdapat bercak darah di dalamnya.

”Kita juga telah menggunakan anjing pelacak untuk membantu proses penyelidikan. Istri korban, Badaria Karepesina, mengungkapkan sebelum keluar dari rumah, korban sempat mengatakan jika dirinya akan menemui M dan PS. Badaria juga mengatakan jika suaminya selalu diteror oleh seseorang melalui telepon,” katanya.

Dalam keterangannya kepada polisi, Badaria mengatakan, pada percakapan telepon dengan seseorang, "Iya, iya, beta (saya) mau ke atas. Nanti beta usahakan ikut ke pelabuhan," begitu kata Ibrahim, seperti ditirukan Badaria. Menurut Badaria, ucapan itu didengar keluarga lainnya. Sejak itulah pengusaha di Ambon ini hilang.

Selain berunjuk rasa di Polda Maluku, keluarga korban juga mendatangi Kantor DPRD Kota Ambon dan Kantor Wali Kota Ambon untuk menyampaikan tuntutan mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com