Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta, identitas ketujuh orang tersebut diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dari masyarakat setempat maupun dari teman dekat pihak yang terlibat. "Tujuh orang pelakunya. Kami masih melakukan pengejaran," katanya, Kamis (10/10/2013).
Pemeriksaan terhadap para saksi juga menyebutkan tawuran tersebut terjadi karena salah paham antar-perguruan silat. Pelaku mengira korban memukul anggota dari kelompok pelaku. "Tapi, tentang motif, kami masih akan dalami lagi. Mengapa pelaku sampai tega membunuh korban, apa mungkin sebelumnya ada dendam pribadi," tambahnya.
Pengeroyokan terhadap korban terjadi di kawasan Semalang II, Klampis Sukolilo, Surabaya. Dua mahasiswa asal Timor Leste bernama Ismenio Boy Algerio (24), mahasiswa Universitas Narotama, Surabaya, dan Ubaldio (22), mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS). Nyawa Ubaldio tidak tertolong saat dibawa ke RSU Dokter Soetomo, sedangkan Boy tewas di lokasi tawuran.
Dari informasi yang dihimpun, sebelum tawuran, terjadi perang mulut antara Aldino alias Sudrun dengan Boy. Warga yang melihat pertikaian itu langsung memisahkan keduanya. Keributan itu pun akhirnya reda. Namun, sekitar pukul 00.30 WIB, keributan kembali terjadi. Diduga, Sudrun masih menyimpan dendam dan membawa kelompoknya untuk kembali menyatroni kamar kos Boy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.