"Ya, sampai saat ini masih menggeliat," kata Sigit saat ditemui di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (5/9/2013).
Sebagai langkah antisipasi, Sigit mengaku, pihaknya telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Garut, dengan membuat rencana kontijensi berupa pemetaan jalur evakuasi. "Kita sudah siapkan zona evakuasi dan latihan evakuasi," aku Sigit.
Menurut Sigit, hal tersebut perlu dilakukan secepatnya, untuk meminimalisasi korban yang ditimbulkan jika ada peningkatan aktivitas vulkanik lanjutan yang membahayakan masyarakat. Pasalnya, lokasi gunung Guntur berada tidak jauh dari Garut Kota. "Kita sudah rapat bersama dan sudah diantisipasi," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, status gunung Guntur di Kabupaten Garut kembali meningkat dari normal menjadi waspada. Warga sekitar gunung dan para wisatawan diimbau untuk menjauhi kawasan radius dua kilometer dari kawah di puncak gunung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dikdik Hendrajaya, mengatakan, peningkatan status gunung api tersebut didasarkan pada surat yang diterimanya dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Surat dari PVMBG itu menyatakan status Gunung Guntur meningkat dari normal menjadi waspada sejak pukul 16.00. Terjadi peningkatan aktivitas gunung," tutur Dikdik di kantor BPBD Kabupaten Garut, Jumat (30/8/2013).
Untuk menanggapi surat tersebut, BPBD Kabupaten Garut telah mengirim surat kepada camat Tarogongkaler, Leles, Banyuresmi, dan Tarogongkidul. Para camat diimbau segera menyosialisasikan kabar dari PVMBG tersebut. Warga dan para wisatawan, diimbau untuk tidak panik dengan kondisi peningkatan status ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.