Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Gunung Guntur "Demam", Kawasan Wisata Cipanas Aman Dikunjungi

Kompas.com - 31/08/2013, 06:45 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Kawasan wisata Cipanas, Garut, Jawa Barat dinyatakan masih aman dikunjungi selama berada di luar radius 2 kilometer dari Gunung Guntur yang status aktivitas vulkaniknya ditingkatkan menjadi waspada. Meski demikian, para pengunjung tetap diminta meningkatkan kewaspadaan walau tak perlu panik.

"Kawasan yang perlu diwaspadai berada pada radius dua kilometer dari kawah," tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dikdik Hendrajaya, Jumat (30/8/2013). Merujuk surat dari Kementerian ESDM, ujar dia, status aktivitas vulkanik Gunung Guntur dinaikkan dari normal menjadi waspada per 30 Agustus 2013 pukul 16.00 WIB.

"Cipanas masih aman. Jadi silakan masyarakat menikmati panorama keindahan Garut tanpa perlu panik," imbuh Dikdik. Gunung Guntur adalah gunung api aktif yang masuk wilayah Garut, memiliki ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut. Gunung ini dikenal sangat aktif pada abad 19, dengan letusan terakhir tercatat terjadi pada 1840-an.

Sementara itu salah seorang warga di Cimanganten, Tarogong Kaler, Tasdik Hidayat mengatakan masyarakat tetap melakukan aktivitas seperti biasa meski tahu ada peningkatan status aktivitas vulkanik Gunung Guntur.

"Kami sudah biasa mendengar peringatan status itu. Aktivitas warga tetap normal. Tapi kami tetap waspada dan siap jika sewaktu-waktu harus mengungsi," kata Tasdik. Dia menambahkan jarak kampungnya dengan Gunung Guntur sekitar 6 kilometer.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com