Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2013, 21:27 WIB
|
EditorFarid Assifa

KENDARI, KOMPAS.com - Sedikitnya 24 orang imigran gelap asal Iran berusaha kabur dari tempat penampungan sementara di salah satu hotel di Kendari, Selasa (20/8/2013) pukul 01.00 Wita. Namun pelarian para pencari suaka itu keburu tercium aparat kepolisian setempat.

“Kami berhasil mengamankan 24 orang imigran di belakang gudang benglab di Kelurahan Kendari Caddi, Kota Kendari, Selasa pukul 01.00 Wita. Saat itu mereka sudah ditunggu oleh sebuah kapal barang, rencananya para imigran itu akan menuju ke Australia,” terang Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sultra AKBP Karim Samandi, Selasa (20/8/2013).

Menurutnya, 24 imigran tersebut terdiri dari 18 orang laki-laki, 4 orang perempuan dan 2 orang anak-anak. Selain itu, lanjut Karim, pihaknya juga mengamankan lima orang awak kapal yang akan mengangkut para imigran tersebut. Kelima ABK yakni Faisal (27) sebagai kepala kapal warga Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan; Irman (27), warga Takalar; Jafaq Daeng Marif, warga Takalar; Hasrul (27), warga Menui, Sulawesi Tengah, Suardi (15), warga Takalar; dan Daeng Tika (44), warga Takalar.

Saat ini, kata Karim, kelima ABK masih menjalani pemeriksaan di Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrimum) Polda Sultra, sedangkan ke- 24 imigran gelap langsung diamankan di salah satu hotel yang dijadikan tempat penampungan sementara di Kendari.

Sementara itu, Kepala Unit (Kanit) People Smuggling Direktorat Kriminal Umum Polda Sultra Kompol Ramses mengatakan, pihaknya belum bisa meminta keterangan dari para imigran yang melarikan diri.

“Mereka (imigran, red) menolak dimintai keterangan oleh petugas dari Satgas People Smuggling, kami juga masih menunggu pihak dari Kepolisian Federal Australia (AFP) dan Bareskrim Mabes Polri,” tandasnya.

Untuk kelima orang ABK, tambah Ramses, masih berstatus sebagai saksi. “Jadi kami mintai keterangan mereka (ABK) dulu, siapa yang suruh mengangkut para imigran dan berapa bayarannya. Untuk mengetahui siapa smuggler atau penyelundupannya,” tutup Ramses.

Untuk diketahui, saat ini tersisa 202 imigran gelap yang berada dalam pengawasan Kantor Imigrasi Kendari. Mereka ditampung di dua hotel berbeda di Kota Kendari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gelar Konsolidasi Pengadaan Belanja Negara, Kepala LKPP Hendi: Efisiensi Capai Rp 1,69 Triliun

Gelar Konsolidasi Pengadaan Belanja Negara, Kepala LKPP Hendi: Efisiensi Capai Rp 1,69 Triliun

Regional
Mbak Ita Sebut Fasilitasi Serba Gratis Jadi Kunci Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Kota Semarang

Mbak Ita Sebut Fasilitasi Serba Gratis Jadi Kunci Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Kota Semarang

Regional
Capai Pembangunan Sumsel, Gubernur Herman Deru Manfaatkan Data BPS Jadi Navigasi

Capai Pembangunan Sumsel, Gubernur Herman Deru Manfaatkan Data BPS Jadi Navigasi

Regional
Danny Pomanto Bersama Brigjen TNI Amir Kasman Lepas Peserta City Parade MNEK 2023

Danny Pomanto Bersama Brigjen TNI Amir Kasman Lepas Peserta City Parade MNEK 2023

Regional
Kang Emil Dorong Lembaga Penyiaran di Jabar Adaptif Terhadap Disrupsi Digital

Kang Emil Dorong Lembaga Penyiaran di Jabar Adaptif Terhadap Disrupsi Digital

Regional
Tangsel Raih Dua Penghargaan di BKN Award, Walkot Benyamin Minta ASN Tidak Berpuas Diri

Tangsel Raih Dua Penghargaan di BKN Award, Walkot Benyamin Minta ASN Tidak Berpuas Diri

Regional
Ada Matahari di Agats

Ada Matahari di Agats

Regional
Multilateral Naval Exercise Komodo 2023 Digelar di Makassar, Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah

Multilateral Naval Exercise Komodo 2023 Digelar di Makassar, Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah

Regional
Pemkot Tangerang Siap Kawal Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di SDN Poris Pelawad 4 dan 6

Pemkot Tangerang Siap Kawal Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di SDN Poris Pelawad 4 dan 6

Regional
Meriahkan Gelaran 4th MNEK 2023, Dekranasda Sulsel Pamerkan Produk-produk Kerajinan Lokal

Meriahkan Gelaran 4th MNEK 2023, Dekranasda Sulsel Pamerkan Produk-produk Kerajinan Lokal

Regional
Capaian Gemilang Pemprov Sumsel Selama 2022, Aset Naik 5,82 Persen hingga Utang Turun 9,03 Persen

Capaian Gemilang Pemprov Sumsel Selama 2022, Aset Naik 5,82 Persen hingga Utang Turun 9,03 Persen

Regional
Di Bawah Kepemimpinan Herman Deru, IPM Sumsel Meningkat Pesat Jadi 70,90 pada 2022

Di Bawah Kepemimpinan Herman Deru, IPM Sumsel Meningkat Pesat Jadi 70,90 pada 2022

Regional
Harsiarda 2023, Pemprov Jabar Berharap Masyarakat Bisa Nikmati Siaran Televisi Digital

Harsiarda 2023, Pemprov Jabar Berharap Masyarakat Bisa Nikmati Siaran Televisi Digital

Regional
Kang Emil Apresiasi 2 Pahlawan Lingkungan Jabar Peraih Kalpataru 2023

Kang Emil Apresiasi 2 Pahlawan Lingkungan Jabar Peraih Kalpataru 2023

Regional
12 Siswi di Wonogiri Dicabuli, Bupati Jekek Usulkan Pemerintah Pusat Buat Kurikulum Pendidikan Seks

12 Siswi di Wonogiri Dicabuli, Bupati Jekek Usulkan Pemerintah Pusat Buat Kurikulum Pendidikan Seks

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com