MAGELANG, KOMPAS.com — Meskipun kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum berlaku, sejumlah awak angkutan di Kota Magelang, Jawa Tengah, sudah mulai pasang kuda-kuda. Saat ini mereka mengusulkan kenaikan tarif angkot kepada pemerintah setempat.
"Setelah harga BBM ditentukan, rencananya tarif angkot akan dinaikkan sebesar Rp 500-Rp 1.000 atau sebesar 20 persen dari tarif sebelumnya," ujar Darsono, Ketua Forum Komunikasi Awak Angkutan Kota Magelang (Forkam), Kamis (20/6/2013).
Darsono mengakui bahwa usaha untuk menerapkan tarif baru ini akan mengurangi jumlah penumpang. Namun, antisipasi itu merupakan jalan terakhir, sebab para sopir tidak mungkin menurunkan biaya operasional. "Tidak mungkin mengurangi jumlah konsumsi BBM," ungkapnya.
Kendati demikian, tarif baru angkot baru akan diberlakukan setelah ada keputusan tetap dari Pemkot Magelang. Dia menyebutkan, semula tarif tiap jalur Rp 2.000 sampai Rp 2.500 untuk umum dan Rp 1.000 sampai Rp 1.500 untuk pelajar.
Sementara itu, Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Magelang Noor Singgih mengatakan, sejauh ini instansinya belum menerima pemberitahuan terkait rencana kenaikan tarif baru. Namun, dia mengaku telah berkoordinasi dengan Dishub Kabupaten Magelang yang telah menyepakati kenaikan tarif sebesar 25 persen. "Itu akan jadi gambaran kami untuk melangkah ke depan menyikapi kebijakan pemerintah pusat soal BBM ini," katanya.
Terkait penerapan tarif baru di Kota Magelang, lanjut Singgih, hal itu akan melibatkan Organda, Forkam, dan Ketua Kopata Magelang untuk berembuk. Dia pun tak menampik bahwa kenaikan tarif angkot akan semakin menurunkan peminat angkutan umum ini.
Akan tetapi, Singgih juga sependapat dengan para sopir angkot bahwa risiko penurunan penumpang ini lebih ringan dibandingkan jika para sopir itu harus menanggung kerugian karena penambahan biaya operasional. Saat ini terdata ada 335 angkot beroperasi di Kota Magelang.
Singgih mengatakan, dalam perhitungannya, instansinya mendapatkan data bahwa pada 2012 sudah terjadi penurunan jumlah penumpang angkot sebesar 30-40 persen. "Ditambah kenaikan tarif dan BBM ini, diperkirakan jumlah penumpang akan semakin menurun," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.