Salin Artikel

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah (Jateng) menceritakan awal mula pihaknya mendapat kiriman makanan buka puasa yang kini diduga sebagai kasus penipuan.

Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Munajat, mengatakan pihaknya mendapat kiriman dari katering sebanyak 800 porsi buka puasa setiap hari.

Sebanyak 800 menu tersebut terdiri dari 400 kardus makan besar dan 400 takjil.

Menurutnya, peristiwa itu bermula saat awal Ramadhan 2024. Saat itu pihaknya sempat menolak kiriman makanan yang tak jelas identitas pengirimnya itu.

"Awalnya pas sahur. Kan kita tolak karena tidak ada orang. Yang mendistribusikan siapa, itu juga dari mana tidak jelas," cerita Munajat, pada Jumat (19/4/2023).

Hari selanjutnya, kiriman makanan kembali datang pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa.

"Besoknya mereka kirim pas buka. Tetap kita tolak. Tapi mereka memaksa dengan alasan itu shodaqoh (sedekah). Kebetulan yang antar (namanya) E itu," katanya.

Pengurus juga sempat menanyakan kepada pihak katering terkait kekhawatirannya tentang kualitas makanan dan masalah pembayaran.

"Kalau nanti ada makanan yang kualitasnya jelek akan jadi masalah. Yang kedua, jangan-jangan nanti minta bayaran. Tapi waktu itu dia jawabnya ini sudah dibayar. Shodaqoh dari hamba Allah. Namanya shodaqoh masak kita tolak," katanya.

Makanan itu pun akhirnya dibagikan ke warga sekitar karena jumlahnya sangat banyak.

“Awal Ramadhan. Ya lumayan (banyak). Dibagikan ke warga. Yang bagikan pihak katering sendiri,” kata dia.

Jumlah makanan yang tersedia saat itu menjadi berlebih karena pengurus sudah memesan makanan sendiri kepada katering yang sudah berproses melalui lelang.

Katering yang sudah menjalin kerja sama dengan Masjid Raya Sheikh Zayed menurutnya tidak bermasalah.

“Yang jelas semua katering yang menjalin kerja sama dengan Zayed beres tidak ada persoalan,” jelas dia.

Orang dekat

Kasus dugaan penipuan ini melibatkan dua usaha katering asal Sukoharjo yang menjadi korban. Pemiliknya yaitu SP dan KSW.

Pemesan makanan tersebut adalah E yang memiliki hubungan dekat dengan kedua pemilik katering.

SP, warga Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, adalah mertua dari E. Sedangkan KSW, warga Kecamatan Baki, Sukoharjo, adalah teman E sejak di bangku SMA.

Karena kedekatan inilah para korban percaya terhadap E. Mereka tidak menyangka ternyata pesanan itu tidak dibayar hingga sekarang.

Kerugian hampir Rp 1 miliar

Salah satu korban, SP, mengatakan kerugian yang harus ditanggung bersama mencapai Rp 960 juta.

SP memerinci, setiap harinya harus mengirim 400 kotak makan dan 400 takjil. Pesanan ini dibagi dengan KSW.

"Mendapatkan orderan 800 paket. Setiap porsi makanan harganya Rp 25.000, dan takjil Rp 15.000," kata SP, saat di Mapolresta Solo, Jumat (19/4/2024).

Setiap minggunya, E meminta SP mengirimkan nota pembayaran dan berjanji akan membayarnya tiga hari kemudian.

Akan tetapi E tidak juga mengirimkan uang pembayaran. SP awalnya tidak curiga karena E menunjukkan percakapan dengan pengurus Masjid Sheikh Zayed di ponselnya.

Menurutnya, E juga sering keluar masuk Masjid Sheikh Zayed tersebut, sehingga SP mulanya tidak curiga.

"Saya percaya, dari Masjid, dari E. Dia juga sering keluar masuk masjid. Percaya adanya kerja samanya itu," ujarnya.

Korban lainnya, KSW kini harus terlilit utang untuk modal produksi makanan untuk buka puasa tersebut.

"Modal saya itu berjibaku utang ke pasar, tetangga. Di situ minta jatuh temponya sebelum lebaran, tapi saya belum bisa melunasi," kata KSW saat di Mapolresta Solo, pada Jumat (19/4/2023).

Dia masih berharap akan menerima pembayaran untuk menutup utang-utangnya.

Tanggapan Wali Kota

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku telah mendengar kabar tersebut. Menurutnya, pihak yang bersangkutan sudah dimintai keterangan oleh kepolisian.

“Itu udah diklarifikasi. Udah (dengar)," ucap dia di Balai Kota Solo, Jumat (19/4/2024).

Kasus ini pun telah diserahkan kepada pihak berwajib.

“Ya udah (diserahkan ke Polres) makanya itu udah diurus pengurus masjid. Udah lama itu,” jelas Gibran.

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan pihaknya telah menerima laporan dugaan penipuan tersebut.

Korban mendapatkan tender orderan untuk mengirim makanan berbuka puasa.

"Kita tindak lanjuti. Namun kita juga arahkan untuk mengumpulkan bukti-bukti sekalian," ungkap Iwan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati), Tribun Solo

https://regional.kompas.com/read/2024/04/20/125201678/katering-kirimkan-800-porsi-buka-puasa-setiap-hari-ke-masjid-sheikh-zayed

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke