Salin Artikel

Pergi ke Sawah, Bapak dan Anak di Blitar Tewas di Sumur Irigasi

Mareka adalah Jali (78) dan Wahyu Peni Priantoro (26), ayah dan anak, warga Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, yang sebelumnya bersama-sama pergi ke sawah untuk mengairi lahan padi milik mereka. 

Kasi Humas Polres Blitar Iptu Heri Irianto mengatakan bahwa keduanya diduga tewas akibat menghirup udara beracun di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 2 meter. 

Udara beracun tersebut lanjutnya, berasal dari sisa pembakaran pompa diesel di dalam sumur yang digunakan untuk memompa air dari dalam sumur ke area sawah di Dusun Banjarjo, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kanigoro

"Korban pertama adalah sang ayah, Pak Jali. Dia turun ke sumur untuk mematikan diesel namun ambruk setelah menghirup udara di dasar sumur," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.

Tak juga kunjung keluar dari sumur, Wahyu turun mengecek ke sumur dan melihat Jali terkulai di dasar sumur. 

Wahyu pun segera turun untuk menyelamatkan. Namun, seperti halnya sang ayah, Wahyu ambruk begitu menghirup udara beracun di sumur. 

Proses evakuasi berjalan lancar

Sementara itu, Kepala Seksi Pemadam pada Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar, Teddy Prasojo mengatakan bahwa gas beracun di dasar sumur tersebut diduga merupakan kombinasi antara gas alam dan sisa pembakaran mesin pompa. 

"Mungkin bukan hanya karena sisa gas pembakaran diesel tapi juga ada gas beracun alami sehingga sangat mematikan," kata dia.

Menurut Teddy, proses evakuasi berjalan lancar setelah sebelumnya petugas Damkar dengan dibantu warga memastikan konsentrasi gas beracun di sumur sudah berkurang. 

https://regional.kompas.com/read/2024/03/30/203640378/pergi-ke-sawah-bapak-dan-anak-di-blitar-tewas-di-sumur-irigasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke