Salin Artikel

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

MAGELANG, KOMPAS.com – Di mata remaja, penyaliban Yesus membikin ngeri. Caci-maki hingga cambukan yang menimpa Anak Allah mengiris rasa kemanusiaan. Mereka, generasi yang tumbuh era 2010-an ke atas, tak membayangkan rasa sakit itu.

Pada Jumat (29/3/2024), di halaman Gereja St. Ignatius Magelang, Jawa Tengah, berlangsung drama jalan salib. Tajuknya “Kisah Sengsara Yesus”.

Para pemeran merupakan pelajar SMP Tarakanita Magelang.

Kisah 14 Perhentian Jalan Salib dipadatkan menjadi pentas berdurasi 45 menit. Beberapa umat Katolik meneteskan air mata, terutama saat adegan penyaliban Yesus di Bukit Golgota.

Carolina (9) bercerita dirinya seperti merasa hadir di Yerusalem, menyaksikan masa-masa terakhir Yesus. Ia bergidik ngeri ketika si Juru Selamat mendapat beragam penyiksaan.

“Pas (Yesus) disalib saya nangis. (Saya) takut banget,” ucap pelajar SD itu.

Gabriel (14) mengaku bangga dapat memerankan sosok Yesus Kristus. Melalui peran ini, ia merefleksikan karya-karya Yesus sebelum berakhir di kayu salib.

“Saya terharu, ternyata perjalanan dari Yerusalem ke Golgota berat banget,” kata pelajar kelas IX SMP Tarakanita ini.

Ketua panitia Paskah 2024 paroki St. Ignatius Magelang, Angga Kristian menuturkan, sekitar 20 pelajar terlibat dalam produksi drama jalan salib. Latihan sudah dilakoni lebih kurang satu bulan.

Berbeda dengan pentas tahun lalu, drama kali ini tidak mengelilingi lingkungan gereja. Umat hanya berdiam diri di halaman. Sehingga, menurut Angga, mereka dapat lebih fokus untuk merenungi masa-masa terakhir Yesus.

“Semoga dengan visualisasi ini umat mensyukuri apa yang didapat,” tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/29/124600778/peringati-jumat-agung-remaja-di-magelang-rasakan-penyaliban-yesus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke