Salin Artikel

Keluh Sunarti, Tergenang Banjir 3 Meter dan Rumah Ambrol tetapi Tidak Dikunjungi Jokowi

DEMAK, KOMPAS.com - Kabar kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kabupaten Demak tempo hari diketahui Sunarti.

Ia dan ribuan warga lainnya sudah banyak menaruh harap,  Jokowi akan datang ke Kabupaten Kudus, sesuai informasi awal yang didapat.

Berjam-jam menunggu, pupus sudah harapan Sunarti saat tahu Presiden Jokowi hanya berkunjung ke Pos pengungsian SMK Ganesa, Kecamatan Gajah dan Gedung Wisma Halim Kecamatan Wonosalam, Demak pada Jumat (22/3/2023).

Saat itu, Kudus dan Demak masih terpisah banjir yang merendam Jalur Pantura di Kecamatan Karanganyar, Demak.

Hati Sunarti seolah tersayat, saat menonton YouTube menyaksikan Jokowi membagi-bagikan amplop dan paket sembako kepada para pengungsi yang ada di sana. Terlebih ada beberapa tayangan dari medsos yang memperlihatkan pengungsi memamerkan uang.

Padahal kampung Sunarti (62) di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Demak menjadi wilayah banjir terparah dengan ketinggian air mencapai 3 meter.

Sementara, Kabupaten Kudus menjadi lokasi terdekat pelarian warga Demak dari Desa Karanganyar dan Desa Ketanjung untuk mengungsi.

"Bantuan, yang banjirnya sampai 3 meter lebih, lumpur segini (betis) di rumah tidak dapat (bantuan dari Jokowi). Memang belum rejekinya," keluh Sunarti kepada Kompas.com, Minggu (24/3/2024).

"Tapi kan semua sama-sama rakyatnya, kan. Ambrol semua, hanyut semua," imbuhnya.

Kata Sunarti, kondisi rumahnya saat ini porak poranda dan beberapa barang di rumah banyak yang hilang terbawa arus.

"Kucar-kacir, ambrol semua barangnya hanyut pada hilang, lah bagaimana mau saya tungguin banjir mendadak satu jam langsung," ungkapnya.

Baginya banjir bandang kedua di Demak setidaknya masyarakat lebih siap ketimbang Februari lalu.

Sunarti mencontohkan, saat banjir Februari lalu untuk selamat ia digendong anaknya keluar rumah. Sedangkan anak perempuannya sempat tenggelam dan pingsan.

"Kalau yang ini kan ketahuan, kalau kemarin keluar ngungsi saja digendong anak saya. Tidak digendong malah yang perempuan tenggelam pingsan dibawa ke rumah sakit," katanya.

Banjir kedua, tanggul Sungai Wulan Demak jebol lagi dan seluruh warga langsung mengungsi karena sudah ada himbauan sebelumnya.

"Malah lebih dalam (banjir kedua). Tapi ya aneh Pak Jokowi (nggak datang)," ujarnya.

"Airnya itu seperti ikan lumba-lumba, melompat langsung wusss," katanya.

Pasca banjir surut, Sunarti dan para pengungsian di Kudus lainnya kembali untuk menilik rumah dan bersih-bersih.

Sedangkan untuk kebutuhan ekonomi ke depan, Sunarti hanya bisa berharap dari anak-anak.

"Ya anak-anak ya membantu, sudah tua anak-anak yang ngebantu," beber dia.

Meskipun diterjang banjir dua kali, ia mengaku menerima dan menganggap semua cobaan dari yang maha kuasa.

"Sudah menerima, memang baru diuji Allah. Semoga bisa menjalani ibadah puasa dan lain-lain," tuturnya.

Sunarti berharap, dalam kondisi seperti ini pemerintah juga turut memperhatikan masyarakat untuk menengok warga terdampak.

"Ya menengok ke bawah, Pak Jokowi kemarin itu harusnya yang banjirnya lebih. Tidak minta parah, tapi kan Allah ngasih begitu," tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/27/103455878/keluh-sunarti-tergenang-banjir-3-meter-dan-rumah-ambrol-tetapi-tidak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke