Salin Artikel

Ada 446 Penderita DBD di Brebes, 4 di Antaranya Meninggal di RS

Dari jumlah itu, 4 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri Sulistyowati menyebut, untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati Brebes tentang Satu Rumah Satu Pemantau Jentik (Jumantik).

Namun, kata Ineke, edaran tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan masyarakat.

Salah satunya soal kesadaran pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Sayangnya, surat edaran itu memang belum efektif akibat belum optimalnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk soal pemberantasan sarang nyamuk," kata Ineke, kepada wartawan, di kantornya, Jumat (22/3/2024).

Wakil Direktur RSUD Brebes, Aries Suparmiati, mengungkapkan, pasien anak-anak terjangkit DBD yang menjalani perawatan mengalami tren kenaikan dibandingkan pada bulan sebelumnya.

"Pada bulan Januari dan Februari lalu, pasien DBD sekitar 20 pasien. Di bulan Maret ini mengalami peningkatan lebih dari 100 persen atau saat ini sudah ada 48 pasien yang dirawat," ungkap Aries.

Aries menyebut, hampir triwulan pertama di tahun 2024 ada dua pasien DBD anak-anak meninggal dunia pada bulan Februari lalu.

"Rata-rata pasien DBD yang meninggal dunia karena ada penyakit penyerta. Termasuk akibat terlambat dibawa ke rumah sakit," imbuh Aries.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/22/141854278/ada-446-penderita-dbd-di-brebes-4-di-antaranya-meninggal-di-rs

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke