Salin Artikel

Alun-alun Terendam Banjir, "Ngaji" Ramadhan di Masjid Agung Demak Berlangsung Khidmat

Alun-alun Demak yang berada di depan masjid peninggalan para Walisongo pun turut tenggelam.

Meski begitu, di serambi Masjid Agung Demak, pelaksanaan mengaji Ramadhan diikuti dari ratusan orang dari berbagai kota tetap berlangsung khidmat.

Para santri Ramadhan seolah mengabaikan apa yang terjadi dan memilih khusyu mendengar siraman rohani, mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Ta'mir Masjid Agung Demak, Hj. Ahmad Zainuri mengatakan, setidaknya terdapat 125 santri putra-putri dari berbagai daerah yang mengikuti kegiatan Ramadhan di Masjid Agung Demak.

Mulai dari Manado, Sragen, Magelang dan berbagi daerah lain untuk mengikuti kegiatan Ramadhan di Masjid Agung Demak.

Kata Ahmad, banjir sempat masuk ke halaman masjid hingga 10 sentimeter. Namun kegiatan tetap berlangsung.

"Kegiatan Alhamdulillah tetap jalan, karena di masjid ini kan ada santri Ramadhan, bagaimanapun dari berbagai daerah," kata Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2024).

Para santri Ramadhan datang untuk mengikuti kegiatan di Masjid Agung Demak yang sudah menjadi rutinitas selama bulan puasa.

"Ngaji dari malam, pagi, siang, sore sampai habis tarawih masih ada lagi," beber dia.

"Kita berbeda nggeh, karena di sini pematerinya ada beberapa orang, ada bagian tafsir, hadist, ada bagian fiqih, Al Qur'an ada," imbuhnya.

Penanganan Banjir di Masjid Agung Demak

Ahmad menuturkan, kawasan Alun-alun Demak mulai tergenang banjir sejak Minggu (17/3/2024). Meskipun saat ini mulai surut, banjir sempat meninggi dan menggenangi halaman Masjid Agung Demak.

"Dari kemarin pertama kali banjir ta'mir Masjid Agung sudah mengusahakan lingkungan dalam pagar masjid ini bisa kering," tutur Ahmad.

Untuk mengeringkan halaman masjid, pihaknya menyediakan 5 pompa untuk menyedot air.

"Bagaimanapun kita berusaha sekeras mungkin agar dalam masjid ini tidak tergenang air, bisa untuk ibadah pengajian dan shalat berjamaah," katanya.

Usaha lain, depan masjid atau tepatnya di area gerbang utama diberi terpal plastik agar banjir di Alun-alun tidak masuk ke dalam.

"Kita usahakan agar air dari Alun-alun dari Pecinan tidak masuk ke masjid," ucapnya.

Ahmad menambahkan, banjir kali ini menjadi yang terparah sejak 32 tahun terakhir. Apabila pada tahun 1992 hanya di Alun-alun Demak, kini masuk ke lingkungan masjid.

"Dulu ke halaman masjid tidak pernah, tapi sekarang ke area masjid meskipun tidak masuk ke dalam masjid," katanya.

Pantauan Kompas.com, Kamis (21/3/2024), banjir di kawasan Alun-alun Demak mulai surut dengan genangan air terdalam mencapai 25 sentimeter.

Sementara untuk halaman Masjid Agung Demak nampak kering sejak Rabu (20/3/204).

https://regional.kompas.com/read/2024/03/21/161334278/alun-alun-terendam-banjir-ngaji-ramadhan-di-masjid-agung-demak-berlangsung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke