Salin Artikel

Senangnya Jasa Laundry di Semarang, Omzet Meningkat karena Banjir

Nurul yang mempunyai usaha laundry itu malah ketiban rejeki usai banjir di Kota Semarang yang terjadi sejak Rabu (13/3/2024). 

Sejak banjir, warga yang menggunakan jasa laundry di tempatnya naik tiga kali lipat. Hal itu membuatnya mempunyai omzet lebih jelang Lebaran Idul Fitri. 

"Setelah banjir, intensitas orang yang laundry di tempat saya semakin meningkat," jelas Nurul di laundry miliknya, Rabu (20/3/2024). 

Tak main-main, dalam sehari saja ada 50 orang yang menggunakan jasa laundry miliknya. Padahal, di hari-hari biasa tak sebanyak itu. 

"Hari biasa paling 15 orang sehari," kata dia. 

Meski banyak warga yang menggunakan jasanya, Nurul tak mau memanfaatkan momentum tersebut untuk menaikan harga laundry miliknya. 

"Masih biasa per kilogram Rp 6.000 sampai Rp 10.000. Tergantung permintaan," paparnya. 

Hal yang sama juga dikatakan Wiji, pekerja laundry di Kelurahan Mlatiharjo Semarang Timur, Kota Semarang. 

Saat ini, mayoritas pakaian yang di-laundry di tempatnya merupakan pakaian yang sudah basah karena kebanjiran. 

"Baju-baju warga yang kebanjiran pada dibawa ke sini," kata dia. 

Saking banyaknya warga yang laundry di tempatnya, membuat Wiji sampai kewalahan karena banyak yang meminta pakainya cepat kering. 

"Semua minta cepat," keluh Wiji. 

Dalam sehari, pakaian yang laundry di tempatnya bervariatif mulai dari 20 kilogram sampai 25 kilogram. Jumlah tersebut naik dibandingkan hari biasa. 

"Kalau hari biasa paling 10 sampai 15 kilogram," paparnya. 

https://regional.kompas.com/read/2024/03/20/145627778/senangnya-jasa-laundry-di-semarang-omzet-meningkat-karena-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke