Salin Artikel

Soal Santri Tewas Tak Wajar di Jambi, Orangtua Minta Bantuan Kapolri

JAMBI, KOMPAS.com - Orangtua santri yang meninggal tak wajar di Pondok Pesantren Raudatul Mujawidin unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, meminta bantuan Kapolri.

Sebelumnya, mereka meminta bantuan pengacara Hotman Paris. Bahkan Hotman Paris pun telah menyiapkan tim.

Ibu dari santri Airul Harahap (13) minta tolong ke Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo agar pelaku pembunuhan anaknya segera ditangkap.

Dia menegaskan, anaknya tewas bukan karena tersengat listrik, tapi dianiaya. Apalagi dari hasil visum menyatakan, sang anak terkena benda tumpul sehingga beberapa tulangnya patah.

Sementara itu, pengacara Hotman Paris mengatakan, keterangan dokter klinik yang menyebut korban tewas tersetrum listrik janggal.

"Jadi, dibilang kan meninggal karena sengatan listrik kemarin saya sudah bicara pada dokternya.”

“Dokter yang melalukan autopsi mengatakan ada patah di tulang rusuk, bagian tengkorak pecah jadi pertanyaan apakah kalau tersengat listrik tulang kau patah?" ungkap Hotman dikutip dari Tribunnews, Selasa (19/3/2024).

Hotman Paris menilai ada oknum yang sengaja menyetrumkan listrik ke jasad korban agar terlihat tewas karena sengatan listrik.

Berdasarkan hasil autopsi, korban tewas karena batang tengkorak leher yang patah diduga akibat penganiayaan.

“Ini saya bacakan ya dokter yang melakukan autopsi di Jambi. Ditemukan luka akibat kekerasan berupa memar di atas mata kiri, terdapat resapan darah tengkorak di sebelah kanan, batang tengkorak kepala belakang patah dan terdapat resapan darah, juga retak di telinga kanan terdapat juga resapan darah di dagu dan tulang rahang bawah patah," bebernya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Hotman Paris, Kini Orangtua Santri yang Meninggal di Tebo Minta Bantuan Kapolri

https://regional.kompas.com/read/2024/03/19/113548878/soal-santri-tewas-tak-wajar-di-jambi-orangtua-minta-bantuan-kapolri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke