Salin Artikel

Cerita Pembuat Parsel di Banyumas Jelang Lebaran, Kebanjiran Order hingga Tolak Pesanan

Bahkan saking banyaknya orderan, biasanya mendekati Lebaran para pembuat parsel sampai harus menolak pesanan.

Yunita, pemilik Princess Parcel mengatakan, mulai membuat parsel sejak pertengahan bulan Februari lalu.

"Kami mulai membuat parsel sejak pertengahan Februari kemarin untuk stok di awal Ramadhan, karena kami selalu ready stock," ucap Yunita saat ditemui, Senin (18/3/2024).

Menurut Yunita , di awal bulan Ramadhan ini sudah cukup banyak yang memesan parsel. Pesanan biasanya akan semakin meningkat mendekati lebaran.

"Sekarang sudah mulai ramai, biasanya semakin ramai setelah puasa dua minggu, sampai kewalahan. Setiap tahun pasti sampai harus menolak pesanan," kata Yunita yang telah berbisnis parsel selama 12 tahun ini.

Untuk memenuhi permintaan konsumen, kata Yunita, para pekerja juga harus bekerja lembur hingga dini hari. Saat ini Yunita mempekerjakan sekitar 12 orang.

"Setiap hari rata-rata per orang bisa buat 10 parsel, ada yang bisa sampai 15 parsel," ujar Yunita.

Yunita mengatakan, lebaran tahun ini menyiapkan sebanyak 1.750 keranjang parsel. Jumlah tersebut jauh berkurang dibanding sebelum adanya pandemi Covid-19 yang bisa membuat hingga 3.000 lebih parsel.

"Beberapa tahun ini mulai meningkat, tahun kemarin 1.900 parsel. Tahun ini kami menyiapkan 1.750 keranjang, kalau kurang bisa ditambah lagi 250 keranjang," kata Yunita.

"Harganya bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen. Pernah buat parsel paling mahal dengan harga Rp 1,5 juta," ujar Yunita.

Selain parsel, Yunita juga menyediakan bingkisan lebaran. Bingkisan lebaran dengan kardus ini dijual dengan harga mulai Rp 60.000 sampai Rp 275.000.

Yunita mengatakan, berbisnis parsel hanya pada momen-momen tertentu seperti Idul Fitri, Natal dan Imlek. Bisnis utamanya di bidang fashion.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/18/195719178/cerita-pembuat-parsel-di-banyumas-jelang-lebaran-kebanjiran-order-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke