Salin Artikel

5 Korban Tewas Banjir Kudus: 1 Anak Tersetrum, 4 Orang Tenggelam

KOMPAS.com - Banjir melanda Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), sejak Kamis (14/3/2024).

Terdapat lima orang yang meninggal saat banjir melanda Kudus. Insiden yang melibatkan lima orang itu semuanya terjadi di Kecamatan Mejobo.

Seorang remaja berinisial AVL (15), warga RT 005 RW 004, Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, ditemukan meninggal karena tenggelam.

Jasad korban ditemukan pada Jumat (15/3/2024), atau satu hari setelah dia tenggelam.

Kepala Basarnas Semarang Budiono mengatakan, korban mulanya melintasi jalan cor yang lebarnya tak sampai satu meter. Jalan cor itu berada di area persawahan yang terendam banjir dengan ketinggian sekitar dua meter.

Budiono menduga, korban tidak mengetahui persis jalurnya karena jalan tertutup air, sehingga menyebabkan AVL keluar jalur, lalu tenggelam.

"Hingga korban yang tidak bisa berenang tersebut sepedanya keluar jalur, dan tenggelam di area persawahan," ujarnya, Sabtu (16/3/2024), dikutip dari RRI.

Saat AVL terjatuh, sebenarnya ada warga yang melihatnya. Namun, saat mendekatinya, warga tak mengetahui keberadaan korban lantaran keruhnya air.

Sehari kemudian, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban.

"Korban ditemukan tak jauh dari lokasi jatuhnya dan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Korban langsung dibawa ke rumah duka," ucapnya.

Tiga dari lima santri sebuah pondok pesantren, tewas tenggelam saat melintasi banjir menggunakan perahu kayu.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jateng Kombes Satake Bayu Setianto menuturkan, mulanya, lima santri itu bermain perahu kayu di area persawahan yang kebanjiran.

Tiba-tiba, perahu tersebut terguling. Lima santri itu pun tercebur.

Teriakan minta tolong para korban terdengar warga. Warga lalu menolong para korban.

"Dua korban selamat karena berenang, dan tak lama kemudian ketiga korban lainnya ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam," ungkapnya, Jumat.

Ketiga korban yang meninggal tersebut berinisial FN (14), warga Kabupaten Jepara, Jateng; serta MA (16) dan AF (15), warga Kabupaten Pati, Jateng.

Sedangkan, dua korban selamat berasal dari Kabupaten Demak, Jateng, dan Pati. Usai mengalami kejadian itu, keduanya ditenangkan oleh pihak yayasan karena mengalami syok.

Di hari yang sama, Jumat, seorang anak berinisial FLK (13) tewas tersetrum di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo.

Seorang warga setempat, Fastabiqhul, mengungkapkan, korban dan sejumlah temannya awalnya bermain di jalan area persawahan yang tergenang banjir.

Fastabiqhul tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong.

"Ada anak-anak minta tolong, terus saya tolongin, ternyata ada anak kesetrum, terus langsung saya tolongin dengan bambu," tuturnya, Sabtu, dilansir dari Tribun Muria.

Tangan anak tersebut tampak menyentuh tiang lampu. Menggunakan bambu, Fastabiqhul coba melepaskan tangan anak itu dari tiang.

Upaya Fastabiqhul berhasil. Ia kemudian membawa dua korban tersengat listrik itu ke tempat kering.

"Setelah ditolong, kedua anak itu dalam kondisi lemas dan tidak sadarkan diri," jelasnya.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mejobo AKP Rusmanto menyampaikan, seorang anak yang juga tersengat listrik berinisial R (13).

Kedua korban lantas dibawa ke puskesmas terdekat untuk dirawat. Akan tetapi, nyawa FLK tak tertolong, sedangkan R selamat.

"Saya mengimbau kepada masyarakat di Kecamatan Mejobo, khususnya dalam situasi banjir ini, agar tidak bermain-main dan selalu berhati-hati saat melintasi jalan. Karena genangan air di Mejobo masih cukup tinggi," paparnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus per Sabtu (16/3/2024), banjir Kudus ini melanda 29 desa di lima kecamatan.

Banjir merendam 10.860 rumah dan 3.869 hektar sawah.

Sumber:

Kompas.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Robertus Belarminus)

RRI.co.id

TribunMuria.com

Instagram BPBD Kudus

https://regional.kompas.com/read/2024/03/17/144754278/5-korban-tewas-banjir-kudus-1-anak-tersetrum-4-orang-tenggelam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke