Polisi Buru Perampok Bersenpi di Palembang yang Datangi Apotek dan Warung Makan

KOMPAS.com - Polisi sedang memburu perampok bersenjata api yang beraksi di Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (12/3/2024) dan Rabu (13/3/2023).

Pelaku mendatangi sebuah warung makan di Jalan Kapten Anwar Arsyad, Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, pada Selasa sekitar pukul 18.30 WIB.

Keesokan harinya, perampok bersenpi kembali beraksi. Rabu siang, pelaku menyatroni sebuah apotek di Jalan Inspektur Marzuki, Kecamatan Ilir Barat I.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang AKBP Haris Dinzah mengatakan, korban sudah membuat laporan ke kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Ilir Barat I.

"Di Polsek IB I," ujarnya, Kamis (14/3/2024), dikutip dari Sripoku.

Kapolsek Ilir Barat I Kompol Ginanjar Aliya Sukmana menuturkan, polisi sedang memburu pelaku.

"Pelaku sedang kami kejar," ucapnya.

Ginanjar menduga, perampokan di dua tempat itu dilakukan orang yang sama. Hal tersebut terlihat dari rekaman CCTV atau kamera pengawas.

Berdasarkan rekaman, pelaku memakai pakaian yang sama. Pelaku mengenakan jaket putih, celana jins, topi warna coklat, dan bermasker.

Pegawai warung makan, Riska (20), menceritakan perampokan tersebut. Petang itu, pelaku mulanya memesan dua potong ayam.

"Setelah memesan, dia bilang tidak ada uang, terus keluar dan masuk lagi," ungkapnya, Kamis.

Kepada Riska, pelaku berkata ingin meminta dua potong ayam itu, tanpa membeli.

"Dia bilang minta saja boleh tidak untuk anak sama istrinya, saya bilang tidak bisa, saya cuma kerja di sini. Lalu dia menunjukkan pistol," tuturnya.

Saat mengancam Riska dengan pistol, pelaku juga meminta uang.

"Saya kasih uang dan ayamnya karena takut, setelah itu pelaku pergi," jelasnya.

Berselang sehari, pelaku beraksi di sebuah apotek. Siang itu, pelaku menodongkan senjata apinya ke karyawan bernama Gilang.

Gilang mengungkapkan, pelaku datang seorang diri. Ia lalu memesan obat sakit pinggang.

Akan tetapi, sewaktu Gilang hendak mengambilkan obat tersebut, pelaku mengeluarkan senpi.

"Dia minta uang di kasir dan bilang jangan hidupkan alarm, senpinya diarahkan ke perut saya," terangnya.

Dilanda ketakutan, Gilang pun menyerahkan uang Rp 1 juta dari mesin kasa.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Sripoku.com